Halaman
91
Penelitian Sosial
Melalui diskusi dan kerja kelompok,
saya akan belajar menyusun laporan
hasil penelitian sosial secara se-
derhana dan mempresentasikannya.
Melalui kerja kelompok, saya akan
belajar menyusun rancangan pene-
litian sosial.
Berdasarkan rancangan yang telah
disusun, saya akan mengumpulkan
data-data dalam penelitian sosial
dan mengolahnya untuk mendapat-
kan suatu kebenaran.
Pada akhirnya, saya dapat me-
lakukan penelitian sosial secara
tepat dengan hasil yang dapat di-
percaya. Serta mampu menyusun
dan mengomunikasikannya secara
sederhana kepada orang lain.
Penelitian merupakan kegiatan yang
menyenangkan. Selain itu, kegiatan
penelitian dapat menambah wawas-
an dan pengetahuan. Oleh karena itu,
saya ingin mempelajari langkah-lang-
kah pelaksanaan penelitian sosial
serta cara-cara menyusun laporan
hasil penelitian sosial.
SOSIOLOGI Kelas XII
92
Pernahkah kamu melakukan kegiatan serupa seperti pada peristiwa
di atas? Mengamati atau meneliti merupakan kegiatan utama dalam
belajar sosiologi. Dalam sosiologi, penelitian digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah sosial. Seorang sosiolog ibarat dokter
yang bertugas menyembuhkan penyakit-penyakit sosial. Dengan cara
apa? Tentunya dengan melakukan penelitian sosial.
Adakah rasa ingin tahumu untuk melakukan penelitian sosial?
Untuk membekalimu dalam melakukan kegiatan penelitian, simak
dan perhatikan baik-baik materi pada bab ini.
Sumber:
www.geo.cuny
Beberapa orang tengah melakukan observasi di suatu tempat.
93
Penelitian Sosial
Dalam rancangan penelitian
hal utama yang diungkapkan
adalah latar belakang
masalah. Mengapa demiki-
an?
rancangan penelitian, latar
belakang masalah, rumusan
penelitian, tujuan dan man-
faat penelitian, tinjauan
pustaka, hipotesis, batasan
konsep, metodologi peneliti-
an, metode observasi, me-
tode wawancara, metode
dokumenter, pengolahan
data kualitatif dan pengolah-
an data kuantitatif
A. Menyusun Rancangan Penelitian
Pada bab sebelumnya telah dijelaskan sedikit tentang rancangan
penelitian. Nah sekarang, cobalah kemukakan apa yang dimaksud
dengan rancangan penelitian serta tujuannya!
Pada bab ini tidak membahas tentang pengertian dan tujuan dari
rancangan penelitian karena kedua materi ini telah diungkapkan
dalam Bab IV. Akan tetapi, kali ini kita akan mempelajari rancangan
penelitian sebagai petunjuk arah dalam pelaksanaan penelitian. Untuk
membantumu dalam mempelajari materi ini, kita akan membahas
sedikit tentang rancangan penelitian.
Rancangan penelitian adalah uraian yang berisi keseluruhan
rencana kegiatan dan prosedur penelitian yang akan dilaksanakan
dalam rangka memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian yang
diajukan. Rancangan penelitian juga disebut proposal penelitian.
Rancangan penelitian dibuat agar pelaksanaan penelitian dapat
dijalankan secara baik, benar, dan lancar.
Sebagai petunjuk arah dalam penelitian, sebuah rancangan
penelitian memuat judul penelitian, latar belakang masalah penelitian,
rumusan masalah penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan
kepustakaan, hipotesis, batasan konsep, metodologi penelitian, serta
daftar kepustakaan. Kesemua unsur-unsur di atas akan dibahas lebih
lanjut pada materi berikut ini.
1. Latar Belakang Masalah
Dalam melakukan penelitian terhadap sesuatu hal tentunya
seorang peneliti memiliki alasan tersendiri mengenai pemilihan
topiknya. Setiap alasan-alasan tersebut harus dituangkan dalam
rancangan penelitian sebagai dasar atau alasan peneliti melakukan
penelitian. Alasan-alasan tersebut diungkapkan dalam latar belakang
masalah. Dengan kata lain, fungsi uraian latar belakang masalah adalah
memberi alasan mengapa masalah atau topik dipilih oleh peneliti.
Dalam mengungkapkan alasan pemilihan topik penelitian pada
latar belakang masalah, perlu memerhatikan beberapa pokok-pokok
penting antara lain:
Secara umum isi dari ran-
cangan penelitian atau pro-
posal penelitian, yaitu:
a. Latar belakang masalah.
b. Rumusan masalah pe-
nelitian.
c. Tujuan dan manfaat
penelitian.
d. Tinjauan kepustakaan.
e. Hipotesis.
f. Batasan konsep.
g. Metodologi penelitian.
Proposal
penelitian
Pengumpulan
data
Pengolahan
data
Kesimpulan
Penelitian Sosial
SOSIOLOGI Kelas XII
94
a. Urgensi masalah penelitian yang dilakukan.
b. Alasan-alasan, manfaat, dan keuntungan penelitian.
c. Fakta dan data-data yang mendukung sehingga alasan-alasan
pengambilan masalah itu cukup kuat.
2. Rumusan Masalah Penelitian
Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang rumusan masalah
penelitian beserta ketentuannya. Nah, untuk mengingatkan kembali
tentang rumusan masalah penelitian, bersama teman sebangkumu
cobalah membuat dua contoh rumusan masalah penelitian!
Rumusan masalah dibuat untuk memudahkan peneliti dalam
mengumpulkan data di lapangan. Rumusan masalah yang tegas dan
jelas mampu menuntun dan memberi pedoman peneliti dalam
menyusun instrumen atau daftar pertanyaan guna mengumpulkan
data. Lantas, apa yang dimaksud dengan rumusan masalah?
Rumusan masalah berupa pertanyaan-pertanyaan tentang hal-hal
yang akan dicari jawabannya melalui kegiatan penelitian. Rumusan
masalah berfungsi untuk menegaskan hal-hal utama yang akan diteliti
dari suatu topik atau masalah. Contoh, rumusan masalah dari judul
penelitian ”Perilaku Menyimpang di Kalangan Pelajar SMAN 2 TURI”.
Berdasarkan judul ini, dapat disusun beberapa rumusan masalah
sebagai berikut.
a. Apa penyebab terjadinya perilaku menyimpang?
b. Apa akibat yang ditimbulkan dari perilaku menyimpang?
c. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap perilaku menyimpang
yang terjadi?
d. Bagaimana perilaku menyimpang di kalangan pelajar?
Dari sinilah terlihat bahwa rumusan masalah ditulis dengan
kalimat pertanyaan. Melalui rumusan masalah ini, penelitian akan
menjadi lebih terfokus serta tepat pada objek yang diteliti. Setiap
penelitian dilaksanakan guna menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam
rumusan masalah. Oleh karena itu, apa artinya sebuah penelitian
tanpa rumusan masalah?
Diskusikan dengan teman
sebangkumu. Apa yang akan
terjadi jika sebuah penelitian
tidak terdapat rumusan
masalah?
Ketentuan Ideal Sebuah Masalah
Beberapa ketentuan ideal penyusunan rumusan masalah penelitian sebagai
berikut.
a. Dirumuskan secara jelas, singkat, serta dengan konsep-konsep yang
jelas pula.
b. Rumusan masalah tersebut memiliki peluang untuk diuji secara empiris.
c. Memiliki kebaruan (
novelty
) atau ketepatan waktu (
timely
).
d. Diusahakan memiliki kaitan atau implikasi teoretis yang penting.
e. Diusahakan pula memiliki kaitan atau implikasi praktis yang penting.
f. Memiliki implikasi generalisasi luas atau berkaitan dengan populasi
yang berpengaruh atau strategis.
95
Penelitian Sosial
Rumusan masalah adalah
hal yang ditanyakan dan
tujuan penelitian adalah
jawaban yang diinginkan,
maka kesimpulan adalah
jawaban yang diperoleh.
Dalam sebuah penelitian sosial pasti terdapat rumusan masalah. Hal ini
dikarenakan, rumusan masalah berfungsi untuk menegaskan hal-hal yang
akan dicari jawabannya melalui kegiatan penelitian. Maka dari itu, seorang
peneliti harus mampu merumuskan masalah dari sebuah judul yang telah
ditentukan. Sekarang, cobalah buat rumusan masalah dari contoh judul
penelitian berikut ”Budaya Bolos di Kalangan Pelajar”. Tulislah dalam
selembar kertas, selanjutnya kumpulkan kepada guru sebagai penilaian
atas prestasimu.
3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Di dalam melakukan penelitian tentunya seorang peneliti memiliki
tujuan. Selain itu, penelitian yang dilakukan mempunyai manfaat bagi
kehidupan masyarakat. Dalam penelitian sosial, tujuan penelitian
harus sejalan dengan rumusan masalah sosial. Sedangkan, manfaat
penelitian merupakan kelanjutan dari tujuan penelitian.
Jika rumusan masalah dalam suatu penelitian adalah apa
penyebab terjadinya perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMAN
2 TURI, maka didapat tujuan penelitian yaitu, ingin mengetahui
penyebab terjadinya perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMAN
2 TURI. Dengan kata lain, tujuan penelitian adalah rumusan kalimat
yang menunjukkan keinginan peneliti untuk mencapai sesuatu
melalui penelitiannya. Melalui rumusan masalah dan tujuan
penelitian didapat kesimpulan penelitian.
Manfaat penelitian dicantumkan pula dalam rancangan penelitian.
Melalui manfaat penelitian ini, peneliti mengungkapkan manfaat yang
diperoleh dari hasil kesimpulan penelitian tersebut. Biasanya manfaat
penelitian bersifat praktis. Contoh: dengan diketahuinya penyebab
terjadinya perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMAN 2 TURI,
maka penelitian dapat dijadikan sebagai pedoman bagi upaya
mengatasi perilaku menyimpang.
4. Tinjauan Kepustakaan
Dalam penelitian sosial tinjauan pustaka disebut juga studi
kepustakaan. Bobot suatu rancangan penelitian pada umumnya
tercermin dari tinjauan pustaka. Semakin banyak sumber bacaan yang
dipelajari, semakin banyak pula pengetahuan tentang masalah yang
diteliti. Namun, tidak semua buku-buku bacaan dan laporan penelitian
g. Mencerminkan suatu penelitian yang dapat mengisi suatu kesenjangan
penelitian.
h. Dapat mempertajam definisi suatu konsep atau proposal.
i. Dapat memperbaiki teknik-teknik penelitian yang ada atau
menyumbangkan teknik-teknik penelitian baru.
SOSIOLOGI Kelas XII
96
yang ada dapat ditelaah. Oleh karenanya, seorang peneliti harus
mampu bersikap selektif. Secara umum, terdapat dua kriteria dalam
memilih sumber bacaan, yaitu kemutakhiran dan relevansi.
Kemutakhiran dalam hal ini berarti sumber tersebut bersifat
up to
date
atau tidak ketinggalan zaman. Sedangkan relevansi berarti sumber
tersebut berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Adapun fungsi tinjauan kepustakaan dalam suatu penelitian
antara lain:
a. Memperdalam pengetahuan tentang masalah yang diteliti sehingga
mampu menguasai masalah dengan baik.
b. Menegaskan kerangka teoretis yang dijadikan landasan berpikir
dalam menjawab masalah penelitian yang diajukan.
c. Mempertajam konsep yang digunakan sehingga memudahkan
perumusan hipotesis.
d. Menghindari suatu pengulangan dari suatu penelitian.
5. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pendapat yang sederhana karena belum
diuji oleh kenyataan di lapangan. Keberadaan hipotesis dapat diambil
dari teori yang telah ada. Hipotesis yang dikembangkan dari suatu
teori dinamakan hipotesis deduktif. Sedangkan, hipotesis yang di-
munculkan dari hasil pengamatan atas sejumlah kejadian dinamakan
hipotesis induktif atau hipotesis yang dimunculkan dari lapangan.
Adapun hipotesis berfungsi sebagai jawaban sementara untuk
masalah penelitian. Penelitian yang berpijak pada hipotesis
dimaksudkan untuk menguji hipotesis. Sedangkan penelitian yang
tidak menggunakan hipotesis bertujuan untuk mencari jawaban dalam
rumusan masalah. Namun, tidak semua penelitian harus mempunyai
hipotesis. Misalnya, penelitian eksporatif dan deskriptif. Penelitian
deskriptif tidak memerlukan hipotesis karena tujuannya tidak
menguji hipotesis tetapi menjawab permasalahan penelitian. Berbeda
dengan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif memerlukan
hipotesis. Hal ini dikarenakan penelitian tersebut mencari hubungan
antarvariabel. Dengan kata lain, hipotesis diperlukan jika penelitian
tersebut mempersoalkan hubungan antarvariabel.
6. Batasan Konsep
Dalam penelitian sosial batasan konsep disebut juga batasan judul.
Pembatasan konsep dilakukan dengan cara memberikan batasan
pengertian dari setiap istilah, konsep atau variabel yang digunakan
baik dalam judul penelitian rumusan masalah maupun tujuan
penelitian. Pemberian definisi ini bertujuan untuk membatasi ruang
lingkup masalah yang akan diteliti. Dengan pembatasan konsep,
seorang peneliti menjadi lebih terfokus dalam pelaksanaan penelitian.
Contoh, penelitian yang berjudul ”Penyebab Terjadinya Perilaku
Menyimpang di Kalangan Pelajar SMAN 2 TURI”. Dalam hal ini
konsep yang perlu dibatasi adalah perilaku menyimpang dari pelajar.
Adapun kegunaan batasan konsep dalam penelitian sosial sebagai
berikut.
Syarat-syarat dalam me-
rumuskan hipotesis, yaitu:
a. Hipotesis disusun dalam
kalimat berita.
b. Hipotesis harus jelas
dan tidak bermakna
ganda.
c. Hipotesis dirumuskan
secara operasional.
97
Penelitian Sosial
a. Mempermudah pembaca memahami masalah yang diteliti.
b. Menghindari timbulnya kesalahpahaman antara penyusun dengan
pembaca.
c. Membatasi ruang lingkup masalah.
d. Menjadi pegangan atau pedoman bagi peneliti dalam menyusun
instrumen atau alat penelitian, mengurutkan variabel-variabel
yang hendak diteliti, menetapkan populasi dan sampel, serta
menginterpretasikan hasil penelitian.
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam me-
nyusun batasan konsep,
antara lain:
a. Tentukan kata-kata kunci
dari judul penelitian.
b. Cari definisi konseptual
mengenai kata-kata ter-
sebut.
c. Definisikan konsep-kon-
sep atau variabel pe-
nelitian yang berkaitan.
d. Susun batasan secara
sistematis, singkat men-
cakup seluruh masalah.
Batasan konsep dibuat untuk membatasi ruang lingkup masalah yang akan
diteliti. Oleh karenanya, seorang peneliti menjadi terfokus dalam pelaksanaan
penelitian terhadap objek. Nah, jika kamu seorang peneliti yang dihadapkan
dengan judul penelitian ”Etos Kerja Etnis Tionghoa di Surabaya”, konsep
apa yang perlu dibatasi untuk memudahkan dalam penelitian? Hasilnya
bacakan di depan kelas.
7. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian dalam rancangan penelitian berisi tentang
teknik atau cara pelaksanaan penelitian sosial. Dalam metodologi
penelitian mengulas mengenai subjek penelitian, teknik pengumpulan
data, teknik pengolahan data, dan analisis data.
Pada bab sebelumnya telah dibahas tentang subjek penelitian.
Tidak ada salahnya apabila kita mengingatnya kembali. Subjek
penelitian adalah sumber tempat kita memperoleh keterangan atau
data penelitian. Dalam penelitian sosial dikenal dua sumber subjek
penelitian yaitu populasi dan sampel, di mana populasi merupakan
keseluruhan objek yang menjadi pusat perhatian penelitian.
Sedangkan sampel adalah bagian yang mewakili populasi. Dalam
metode penelitian inilah diuraikan siapa saja yang menjadi subjek
penelitian baik populasi maupun sampel.
Selain subjek penelitian, dalam metode penelitian memuat teknik
pengumpulan data, yang digunakan, teknik pengolahan data yang
dipakai, serta cara pengolahan data yang cocok. Materi ini akan dibahas
pada subbab berikutnya.
Isi metodologi penelitian
antara lain tentang:
a. Subjek penelitian.
b. Teknik pengumpulan
data.
c. Teknik pengolahan data.
d. Analisis data.
Pada pembahasan di depan telah dijelaskan secara runtut tentang poin-
poin penting dalam rancangan penelitian untuk mengaplikasikan teori yang
telah kalian dapatkan. Bersama kelompokmu cobalah membuat rancangan
penelitian dengan poin-poin yang telah dijelaskan di depan. Anggap kalian
akan melakukan sebuah penelitian. Angkat satu topik yang menarik untuk
kalian teliti. Jadikan topik tersebut sebagai dasar pembuatan rancangan
penelitian. Tulislah hasilnya dalam bentuk laporan kelompok. Selanjutnya
presentasikan di depan kelas.
SOSIOLOGI Kelas XII
98
B. Pengumpulan Data Penelitian
Langkah selanjutnya dalam sebuah penelitian, jika seorang
peneliti telah siap dengan rancangan penelitiannya adalah turun ke
lapangan guna mengumpulkan data-data yang diperlukan. Dalam
penelitian, kegiatan pengumpulan data merupakan kegiatan yang
penting. Sekali kita salah dalam pengumpulan data secara otomatis
hasil penelitian kita pun menjadi tidak akurat.
Pada intinya, setiap langkah dalam penelitian sosial saling kait-
mengait satu sama lain. Apabila dalam pengumpulan data telah terjadi
suatu kesalahan dapat dipastikan pada pengolahan data akan didapat
hasil yang salah pula walaupun rancangan penelitian dibuat dengan
sangat matang. Oleh karenanya, pelaksanaan pengumpulan data harus
didasarkan pada metode-metode atau prosedur yang tepat sehingga
didapat data-data yang benar-benar diinginkan. Sampai pada materi
ini, tahukah kamu apa yang dimaksud dengan data-data? Cobalah
diskusikan dengan teman sebangkumu tentang pengertian data
penelitian sosial.
1. Data Penelitian Sosial
Dalam penelitian sosial diperlukan data-data yang baik, benar,
dan relevan guna memecahkan suatu masalah. Tanpa adanya data yang
akurat dan relevan tujuan penelitian tidak akan tercapai. Data adalah
keterangan yang benar dan nyata yang dijadikan sebagai dasar kajian.
Lantas, bagaimana data dikatakan baik dan relevan? Data yang relevan
jika data tersebut berasal dari subjek penelitian dan mencerminkan
objek penelitian. Selain itu, data yang dikumpulkan harus objektif,
harus ada hubungannya dengan masalah yang akan dipecahkan, harus
mewakili populasi, dan harus tepat waktu, artinya data masih berlaku
saat digunakan.
Contoh, apabila kita ingin meneliti tentang penyebab perilaku
menyimpang di sebuah desa. Untuk menjawab masalah ini diperlukan
keterangan seperti tingkat pendidikan penduduk, penghasilan
ekonomi penduduk, hubungan antarpenduduk, dan lain-lain.
Keterangan-keterangan inilah yang dapat kita sebut data.
Namun, tidak semua keterangan-keterangan yang berkompeten
dengan topik penelitian dapat dijadikan sebagai data. Terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti agar dapat
memperoleh data yang baik dalam pelaksanaan penelitian. Hal-hal
tersebut antara lain:
a. Peneliti harus memahami tujuan penelitian.
b. Peneliti memusatkan hipotesis atau hal-hal yang perlu dipecahkan
dalam penelitian.
c. Peneliti harus memahami sampel yang menjadi sumber data.
d. Peneliti harus memahami pedoman kerja.
e. Peneliti harus memahami dan mendokumentasikan data.
Dalam penelitian sosial di-
perlukan data-data yang
akurat dan relevan. Mengapa
demikian?
99
Penelitian Sosial
2. Macam-Macam Data Penelitian Sosial
Sebagaimana diungkapkan di depan, bahwa data penelitian
merupakan keterangan-keterangan yang dikumpulkan peneliti
berkaitan dengan topik penelitian. Dalam penelitian sosial dikenal
bermacam-macam jenis data. Oleh karena itu, seorang peneliti harus
benar-benar selektif menentukan jenis data yang diperlukan.
Berdasarkan cara memperolehnya, data dalam penelitian sosial
dibedakan atas data primer dan data sekunder. Data primer merupakan
data dikumpulkan dari orang pertama dan diolah oleh organisasi atau
perorangan. Data primer didapat dari masyarakat secara langsung atau
hasil observasi di lapangan. Misalnya, seorang peneliti mendatangi
setiap rumah tangga untuk menanyakan jumlah penduduk, mata
pencaharian, agama, pendidikan, dan lain-lain. Sedangkan data
sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari sumber pertama. Data
sekunder diperoleh melalui pihak lain yang sebelumnya telah
mengumpulkan dan mengolahnya secara umum. Data sekunder
bersumber dari bahan bacaan atau dokumentasi seperti surat-surat
pribadi, Badan Pusat Statistik, notulen rapat, surat kabar, dan lain-
lain.
Selain itu, apabila dilihat dari sifatnya data dibedakan menjadi
data kualitatif dan data kuantitatif.
a. Data kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka, tetapi lebih
banyak berupa deskripsi, ungkapan atau makna-makna tertentu
yang harus diungkap peneliti. Contoh, kesejahteraan petani,
interaksi anak dalam keluarga, dan lain-lain.
b. Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka yang hasilnya
dapat diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik-teknik
statistik. Contoh, pertambahan jumlah penduduk, pendapatan
penduduk, jumlah pedagang di area tertentu, dan lain-lain.
3. Metode Pengumpulan Data
Begitu pentingnya data dalam penelitian sosial, maka dalam
pengumpulannya menggunakan metode atau prosedur-prosedur
tertentu. Keberhasilan suatu kegiatan pengumpulan data ditentukan
pula oleh metode pengumpulan data tersebut. Karenanya dalam
pemilihan metode pengumpulan data dipengaruhi oleh beberapa hal
antara lain:
a. Sumber Data
Sumber data atau sampel dapat menentukan metode atau alat
pengumpul data. Apabila sumber data besar, maka metode yang
cocok digunakan adalah kuesioner. Sedangkan apabila sumber data
kecil, akan menjadi lebih mudah menggunakan metode
wawancara.
b. Lokasi
Apabila lokasi penelitian meliputi daerah yang luas, maka lebih
efektif jika menggunakan metode kuesioner daripada wawancara
dan observasi.
SOSIOLOGI Kelas XII
100
c. Pelaksanaan
Apabila pelaksana atau tenaga pengumpul banyak, namun
respondennya sedikit, maka metode yang paling baik digunakan
adalah wawancara atau observasi. Sebaliknya, jika pelaksana atau
tenaga pengumpul sedikit dan respondennya banyak maka metode
kuesioner atau angket lebih tepat untuk digunakan.
d. Biaya dan Waktu
Apabila peneliti dihadapkan pada kondisi dana yang sedikit
sedangkan mempunyai waktu terbatas, maka metode kuesioner
atau angket layak untuk digunakan.
e. Kedalaman Data
Apabila peneliti ingin mengetahui data secara lebih mendalam,
maka lebih baik seorang peneliti menggunakan metode wawancara
dibanding kuesioner atau observasi.
Adapun metode-metode pengumpulan data dalam penelitian
sosial adalah:
a. Metode Observasi
Metode observasi adalah metode pengumpulan
data dengan mengamati langsung di lapangan.
Mengamati bukan hanya melihat melainkan juga
merekam, menghitung, mengukur, dan mencatat
kejadian. Observasi atau pengamatan sering dilakukan
untuk memperoleh informasi tentang kelakuan
manusia atau keadaan, kondisi, dan situasi lainnnya.
Apabila dilihat dari pelaksanaannya, observasi
dibedakan menjadi dua macam, yaitu observasi
langsung dan observasi tidak langsung. Observasi
langsung dapat disebut juga observasi partisipasi, di
mana peneliti ikut aktif berpartisipasi pada aktivitas
yang sedang diamati. Berdasarkan segi keterlibatan
observer, pada metode ini dibedakan menjadi dua
bentuk yaitu partisipasi sebagian (
partial participa-
tion
) dan partisipasi penuh (
full partisipation
). Dikatakan
partisipasi sebagian karena observer tidak melibatkan diri
sepenuhnya. Namun berbeda dengan
full participation
, observer
melibatkan diri sepenuhnya ke dalam objek pengamatan.
Sedangkan observasi tidak langsung dapat juga disebut
observasi nonpartisipasi. Pada metode ini, observer tidak
melibatkan diri ke dalam objek pengamatan. Observer mendapat-
kan gambaran tentang objeknya melalui pengamatan tidak
langsung.
Sumber:
Earth Our Home, halaman 5
Gambar 5.1
Teknik observasi merupakan metode
pengumpulan data dengan cara peng-
amatan langsung di lapangan.
Hal-hal yang perlu diper-
hatikan dalam menentukan
metode pengumpulan data:
a. Sumber data.
b. Lokasi.
c. Pelaksanaan.
d. Biaya dan waktu.
e. Kedalaman data.
Kelemahan dan Kebaikan Metode Observasi
Pada dasarnya pelaksanaan semua penelitian metode mempunyai
kelemahan dan kebaikan sebagaimana metode observasi. Kebaikan metode
observasi antara lain:
a. Melalui metode observasi dapat memperoleh data dari subjek, baik
yang dapat berkomunikasi secara langsung maupun tidak.
101
Penelitian Sosial
b. Terdapat kemungkinan mencatat hal-hal, perilaku, pertumbuhan, dan
sebagainya pada waktu kejadian tersebut berlangsung.
Sedangkan kelemahan metode observasi adalah:
a. Memerlukan waktu yang lama untuk memperoleh hasil dari suatu
kejadian.
b. Pengamatan terhadap suatu fenomena yang telah terjadi lama tidak
dapat dilakukan secara langsung.
Sumber:
id.chinabroadcast.cn
Gambar 5.2
Pengumpulan data melalui metode
wawancara dilakukan secara lisan.
b. Metode Wawancara (
Interview
)
Wawancara adalah teknik komunikasi langsung
antara peneliti dan sampel. Pengumpulan data dengan
metode wawancara harus secara lisan atau melakukan
kontak langsung dengan responden. Dalam wawancara,
seorang pewawancara harus dapat menciptakan
suasana yang santai namun serius, sehingga suasana
ini mendukung responden untuk menjawab apa saja
yang ditanyakan oleh pewawancara tentunya dengan
keseriusan dan kesungguhan. Untuk memfokuskan
arah wawancara, seorang peneliti biasanya membuat
pedoman wawancara yang berisi format pertanyaan
yang akan diajukan kepada responden sebelum
melakukan wawancara.
Apabila ditinjau dari pelaksanaannya, pedoman
wawancara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Pedoman wawancara tidak berstruktur, yaitu pedoman
wawancara yang hanya memuat tema yang dijadikan acuan
wawancara. Dalam hal ini, pewawancara harus dapat
mengendalikan jalannya wawancara, sehingga wawancara
menjadi sesuai dengan garis besar pembicaraan yang telah
dipersiapkan.
2) Pedoman wawancara terstruktur yaitu, pedoman wawancara
yang disusun secara terperinci. Butir-butir pertanyaan telah
dipersiapkan, sehingga pewawancara tinggal memberi tanda
cek (
✔
).
Sedangkan berdasarkan tujuannya, wawancara dapat
dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu:
1) Wawancara Survei
Wawancara survei bertujuan mencari data untuk suatu
populasi tertentu.
2) Wawancara Diagnostik
Wawancara diagnostik bertujuan mendiagnosis seseorang
tentang masalah yang dihadapi.
Perlu diketahui bersama bahwa, dalam wawancara hendaknya
seorang pewawancara memperkenalkan diri dan menjelaskan
tujuannya secara jujur agar responden tidak menaruh curiga
sehingga proses wawancara dapat berjalan lancar.
c. Metode Angket (Kuesioner)
Angket/kuesioner adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan
yang harus dijawab secara tertulis oleh responden. Angket dapat
Keuntungan wawancara:
a. Informasi yang diingin-
kan dapat diperoleh
secara tepat.
b. Terdapat kesahihan akan
kebenaran jawaban
yang diperoleh.
c. Lebih akurat.
Kelemahan wawacara:
Informasi yang disampaikan
responden belum tentu se-
suai dengan fakta.
SOSIOLOGI Kelas XII
102
disebut sebagai wawancara tertulis karena peneliti tidak perlu
bertatap muka dengan responden. Jenis-jenis pertanyaan pada
angket dibedakan menjadi dua yaitu pertanyaan tertutup dan
pertanyaan terbuka.
Pertanyaan tertutup
adalah semua pertanyaan
yang diajukan mempunyai alternatif jawabannya sehingga
responden tinggal memilih jawaban yang diinginkan. Sedangkan
pertanyaan terbuka
adalah pertanyaan yang jawabannya belum
ditentukan dan responden bebas memberikan jawaban. Perlu
diingat, bahwa metode kuesioner dapat digunakan apabila
respondennya mampu membaca.
Metode kuesioner mempunyai banyak kelebihan dibanding-
kan dengan metode lainnya. Beberapa kelebihan metode ini
sebagai berikut.
1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti karena dapat dikirim
melalui pos.
2) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.
3) Dapat dijawab oleh responden menurut kesempatan dan
waktu yang tersedia.
4) Dapat dibuat anonim (tidak disebutkan identitasnya) sehingga
responden dapat menjawab secara jujur dan objektif.
5) Bersifat standar sehingga semua responden mendapatkan
pertanyaan yang sama.
Agar dapat mendapatkan data yang baik maka pembuatan
pertanyaan dalam kuesioner hendaknya memerhatikan langkah-
langkah sebagai berikut.
1) Menentukan tujuan kuesioner.
2) Menentukan variabel yang akan digunakan.
3) Menentukan jenis-jenis bahan atau jawaban yang diperlukan
untuk setiap variabel.
4) Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan.
Metode angket dapat disebut
sebagai wawancara tertulis,
karena peneliti tidak perlu
berbincang langsung dengan
responden, cukup menyodor-
kan daftar pertanyaan secara
lebih terperinci.
Hal-Hal Utama dalam Pembuatan Kuesioner
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kuesioner antara
lain:
a. Pertanyaan yang diajukan hendaknya dimulai dari yang mudah dan
menarik, sedangkan pertanyaan yang sulit disusun ada bagian akhir.
b. Pertimbangkan, apakah diperlukan dua atau lebih pertanyaan untuk
setiap sasaran tertentu.
c. Pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan satu dengan yang lain
hendaknya diatur dalam urutan tertentu agar mudah dipahami maknanya
dan responden mudah menjawabnya.
d. Pertanyaan hendaknya meminta jawaban agak mendalam.
e. Bila memerlukan jawaban yang bersifat pribadi, hendaknya ditempatkan
pada bagian akhir.
f. Data yang diperoleh relatif mudah diolah dan ditafsirkan peneliti.
g. Untuk melengkapi kuesioner, peneliti perlu disertai dengan surat
pengantar tujuan dan pentingnya penelitian, serta harapan yang
diinginkan peneliti dari responden.
103
Penelitian Sosial
d. Metode Dokumenter
Metode dokumenter digunakan apabila peneliti
hendak mengumpulkan data dari dokumen seperti
catatan, transkrip, buku, surat kabar, media massa, dan
lain-lain. Dalam metode ini, peneliti perlu mencermati
sumber-sumber yang digunakan.
Adapun berita-berita yang dapat dijadikan sebagai
data harus memenuhi syarat sebagai berikut.
1) Objektif dan apa adanya.
2) Tidak memihak, sehingga tidak menyesatkan
pengumpul data.
3) Mengandung wawasan ilmiah.
4) Beritanya bersifat aktual.
e. Metode Tes
Te s
adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi,
kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelom-
pok.
Jika ditinjau dari sasaran atau objek yang akan dievaluasi, tes
dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
1)
Tes kepribadian (personalitiy test)
, yaitu tes yang digunakan
untuk mengungkapkan kepribadian seseorang. Hal yang
diukur antara lain kreativitas dan kedisiplinan.
2)
Tes bakat
(aptitude test)
, yaitu tes yang digunakan untuk
mengukur atau mengetahui bakat/potensi seseorang.
3)
Tes inteligensi (inteligence test)
, yaitu tes yang digunakan untuk
mengadakan perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang
dengan cara memberikan berbagai tugas kepada orang yang
akan diukur inteligensinya.
4)
Tes sikap
(attitute test)
, yaitu tes yang digunakan untuk
mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang.
5)
Tes minat (measure of interest)
yaitu tes yang digunakan untuk
menggali minat seseorang terhadap sesuatu.
6)
Tes prestasi
(achievement test)
, yaitu tes yang digunakan untuk
mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.
Sumber:
Dokumen Penulis
Gambar 5.3
Metode dokumenter lebih memusatkan
pada data-data yang ada dalam dokumen.
Pada kegiatan sebelumnya kalian telah membuat sebuah rancangan
penelitian sederhana. Berdasarkan rancangan penelitian tersebut, cobalah
adakan penelitian sosial. Langkah pertama setelah rancangan penelitian
adalah pengumpulan data. Bersama kelompok yang sama dan bermodalkan
sebuah rancangan penelitian terdahulu, kumpulkanlah data-data yang
diperlukan dalam penelitian tersebut dengan metode-metode pengumpulan
data yang tepat. Hasilnya atau data yang ada tulislah dalam sebuah buku
catatan dan laporkan kepada gurumu. Selain itu, buatlah
fieldnote
atau
buku harian setiap kali melakukan pengumpulan data. Mudah, bukan?
Selamat bekerja.
SOSIOLOGI Kelas XII
104
C. Pengolahan Data
Tahap pengolahan data merupakan tahap akhir dalam penelitian
sosial. Setelah data-data yang diperlukan terkumpul, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan pengolahan data. Kegiatan ini bertujuan
untuk mendapatkan hasil akhir atau kesimpulan. Pada tahap
pengolahan, data diolah sedemikian rupa sehingga mampu
menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat menjawab masalah-
masalah yang diteliti. Dalam penelitian sosial dikenal dua pengolahan
data yaitu, pengolahan kualitatif dan kuantitatif.
1. Pengolahan Data Kualitatif
Data-data yang terkumpul dalam penelitian kualitatif dirumuskan
dalam bentuk kata-kata yang terekam dalam catatan atau
fieldnotes
.
Data kualitatif merupakan data yang bersumber dari deskripsi yang
luas dan memuat penjelasan tentang suatu proses yang terjadi dalam
lingkup setempat. Dengan data kualitatif, kita akan dapat mengikuti
dan memahami alur peristiwa secara kronologis (berdasar urutan
waktu). Selain itu, dapat pula menilai sebab akibat dalam lingkup
pikiran orang-orang setempat, serta memperoleh penjelasan yang
banyak dan bermanfaat.
Data kualitatif apabila diolah berdasarkan
ketentuan yang benar akan dapat membimbing kita untuk memperoleh
penemuan-penemuan yang tidak terduga dan dapat membentuk
kerangka teori baru.
Proses pengolahan data kualitatif secara garis besar menempuh
tiga tahap kegiatan, yaitu:
a. Reduksi Data
Reduksi
adalah proses mengubah rekaman data ke dalam pola,
fokus, kategori, atau pokok permasalahan tertentu. Data yang
terkumpul dan terekam dalam catatan-catatan lapangan, kemudian
dirangkum dan diseleksi. Pada intinya reduksi data dapat
diartikan sebagai suatu proses pemilihan data, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan data, pengabstrakan data dan
transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis
di lapangan.
Reduksi data belangsung terus-menerus selama pengumpulan
data kualitatif dilakukan. Dalam kegiatan reduksi data, dilakukan
pemilihan-pemilihan tentang bagian mana yang perlu dikode,
dibuang, dan diringkas. Oleh karena itu, kegiatan ini ditunjukkan
untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang
data yang tidak perlu dan mengorganisasi data sebagai bahan
penarikan kesimpulan. Kesemua itu dilakukan bertujuan untuk
lebih mempermudah penarikan kesimpulan. Kegiatan reduksi
data dapat dilakukan melalui seleksi data yang ketat, pembuatan
ringkasan/uraian singkat, atau dapat pula dengan menggolong-
kan data menjadi suatu pola yang lebih luas dan mudah dipahami.
b. Penyajian Data
Penyajian data diartikan sebagai sekumpulan informasi yang
tersusun sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan
Reduksi data adalah proses
mengubah rekaman data ke
dalam pola, fokus, atau
pokok permasalahan ter-
tentu.
105
Penelitian Sosial
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian yang sering
digunakan adalah dalam bentuk teks naratif, bentuk matriks,
grafik, jaringan dan bagan. Semuanya dirancang guna meng-
gabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang
padu dan mudah diraih. Dengan begitu, pengolah data dapat
melihat tentang segala hal yang sedang terjadi dan dapat
menentukan kesimpulan secara tepat.
c. Menarik Kesimpulan/Verifikasi
Pada dasarnya, sejak permulaan pengumpulan data, peneliti sudah
mulai mencari arti tentang segala hal yang telah dicatat atau
disusun menjadi suatu konfigurasi tertentu. Pengolahan data
kualitatif tidak akan menarik kesimpulan secara tergesa-gesa,
tetapi secara bertahap dengan tetap memerhatikan perkembangan
perolehan data. Dengan kata lain , penarikan kesimpulan adalah
suatu kegiatan dalam pembentukan konfigurasi yang utuh.
Secara keseluruhan tiap-tiap tahap dalam pengolahan data
kualitatif merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Ketiganya saling kait-mengait menghasilkan suatu kesimpulan
penelitian. Jika dalam satu tahap tertentu didapati suatu kesalahan
maka dapat dipastikan akan terjadi kesalahan pada tahap berikutnya.
Oleh karena itu, dalam pengolahan data kualitatif ada tiga hal yang
perlu dikuasai, yaitu:
a. Kemampuan memerinci fokus masalah yang benar untuk ditelaah
secara mendalam.
b. Kemampuan melacak, mencatat, dan mengorganisasikan data
untuk masing-masing fokus, kategori, atau pokok masalah.
c. Kemampuan melukiskan dan menuturkan apa yang dipahami dan
diketahui tentang masalah yang diteliti ke dalam uraian kalimat
yang deskriptif dan interpretatif.
2. Pengolahan Data Kuantitatif
Pengolahan data secara kuantitatif disebut juga pengolahan data
secara statistik. Dalam pengolahan data secara statistik memerlukan
perhitungan secara matematis. Oleh karena itu, diperlukan kecermatan
dan ketelitian.
Dalam mengolah dan menganalisis data kuantitatif, terdapat dua
macam statistik yang digunakan, yaitu statistik deskriptif dan statistik
inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan
variabel penelitian melalui pengukuran. Statistik inferensial
digunakan untuk menguji hipotesis dan membuat generalisasi.
Pengolahan data kuantitatif biasanya melewati tiga tahap
pemrosesan awal, yaitu:
a.
Editing
, yaitu proses memeriksa data yang sudah terkumpul
meliputi kelengkapan isian, keterbacaan tulisan, kejelasan
jawaban, relevansi jawaban, keseragaman satuan data yang
digunakan, dan lain-lain. Pada saat pengeditan, peneliti tidak
boleh mengganti jawaban, angka, ataupun pertanyaan-pertanyaan
dengan maksud-maksud tertentu.
Berdasarkan proses reduksi
data dan penyajian, peneliti
dapat menarik kesimpulan
sebagai jawaban atas per-
masalahan yang diteliti.
SOSIOLOGI Kelas XII
106
b.
Coding
, yaitu kegiatan memberikan kode pada setiap data yang
terkumpul di setiap instrumen penelitian. Kegiatan ini bertujuan
untuk memudahkan dalam penganalisisan dan penafsiran
terhadap data-data. Biasanya kode yang digunakan dalam bentuk
angka. Perhatikan contoh berikut.
Pertanyaan
Jawaban
Kode
Apakah latar belakang pendidikan Anda? a. SD
1
b. SMP
2
c. SMA
3
d. Perguruan tinggi
4
Sumber:
Dokumen Penulis
c.
Tabulating
, yaitu memasukkan data-data yang sudah dikelompok-
kan ke dalam tabel-tabel yang mudah dipahami. Melalui
tabulating, data lapangan terlihat lebih ringkas dan dapat dibaca
dengan mudah.
Setelah peneliti melakukan keseluruhan langkah awal tadi, tahap
selanjutnya adalah pengolahan data secara statistik sederhana.
Pengolahan data statistik diartikan sebagai cara untuk mengolah data
berupa angka (kuantitatif) sedemikian rupa sehingga informasi atau
data tersebut mempunyai arti. Biasanya pengolahan data dilakukan
dengan beberapa macam teknik seperti distribusi frekuensi (sebaran
frekuensi) dan ukuran memusat (
mean
,
median
, dan
modus
).
a. Sebaran Frekuensi (Distribusi Frekuensi)
Pada dasarnya data yang didapat dalam pengumpulan data
masih berupa data mentah. Data tersebut perlu disusun dan diatur
untuk dapat dipahami. Penyajian data dapat diatur melalui tiga
cara, yaitu dengan distribusi frekuensi, distribusi presentasi atau
dengan frekuensi kumulatif.
Contoh seorang peneliti mendapatkan data tentang umur
penduduk yang hijrah ke Jakarta di Kecamatan Makmur Jaya
sebagai berikut.
35, 45, 21, 37, 25, 30, 21, 21, 21, 35, 24, 35, 40, 21, 35, 30, 40, 35, 45, 45, 25, 37, 30, 25,
25, 30, 24, 40, 37, 40, 37, 40, 21, 35, 40, 30, 24, 21, 45, 45
Apabila data tersebut disusun dan diatur dengan distribusi
frekuensi dapat terlihat sebagai berikut.
Contoh:
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Umur Penduduk yang Pindah ke
Jakarta di Kecamatan Makmur Jaya
Umur Penduduk Tally/Torus Frekuensi/f
21 IIII
II
7
24 III
3
25 IIII
4
30 IIII
5
35 IIII
I6
37 IIII
4
40 IIII
I6
45 IIII
5
Total
40
Sumber:
Dokumen Penulis
Secara umum pengolahan
data secara statistik melalui
dua teknik umum, yaitu
distribusi frekuensi dan
ukuran memusat.
Adapun hal-hal yang perlu
diteliti dalam proses editing
adalah:
a. Keterbacaan tulisan.
b. Lengkapnya pengisian.
c. Kejelasan makna.
d. Relevansi jawaban.
e. Keajekan dan kesesuai-
an jawaban satu sama
lain.
f. Keseragaman satuan
data.
107
Penelitian Sosial
Selain cara di atas, data juga dapat disusun sesuai dengan
distribusi frekuensi relatif atau distribusi persentase.
Contoh:
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Umur Penduduk
yang Pindah ke Jakarta di Kecamatan Makmur Jaya
Umur Penduduk Frekuensi
(f) Persentase (%)
21
7
17,5
24
3
7,5
25
4
10
30
5
12,5
35
6
15
37
4
10
40
6
15
45
5
12,5
Total
n = 40
100
Sumber:
Dokumen Penulis
Angka persentase didapat dari rumus:
Data dapat pula disusun berdasarkan frekuensi kumulatif.
Frekuensi kumulatif adalah jumlah frekuensi dari kategori data-
data tertentu ditambah jumlah frekuensi kategori-kategori data
sebelumnya.
Contoh:
Tabel 5.3 Frekuensi dan Presentase Kumulatif Umur Penduduk
yang Pindah ke Jakarta di Kecamatan Makmur Jaya
Umur Penduduk
f
Frekuensi Kumulatif
%
Kumulatif (%)
21
7
7
17,5
17,5
24
3
10
7,5
25
25
4
14
10
35
30
5
19
12,5
47,5
35
6
25
15
62,5
37
4
29
10
72,5
40
6
2,5
15
87,5
45
5
40
12,5
100
Sumber:
Dokumen Penulis
Apabila data yang terkumpul dengan jumlah yang banyak,
maka data-data tersebut perlu dikelompokkan ke dalam beberapa
interval kelas. Setiap kelompok harus sama besar dan mengguna-
kan bilangan ganjil sehingga titik tengahnya bukan pecahan.
Contoh, jika ditemukan data tentang usia penduduk yang
beralih pekerjaan dari bertani menjadi buruh-buruh pabrik di
Kecamatan Turi Sari adalah:
35, 45, 21, 27, 25, 30,18, 43, 32, 35, 24, 35, 40, 21, 25, 37, 30, 40,
25, 25, 30, 24, 40, 37, 40, 37, 40, 23, 35, 40, 30, 24, 20, 35, 30, 45
Dari data di atas dapat dibuat tabel distribusi dengan
penggolongan-penggolongan ke dalam interval kelas.
SOSIOLOGI Kelas XII
108
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Umur Penduduk yang Beralih
Pekerjaan dari Bertani Menjadi Buruh-Buruh Pabrik
di Kecamatan Turi Sari
Kelas Umur Frekuensi (Kelas Umur)
18–22
4
23–27
8
28–32
6
33–37
10
38–42
6
43–47
2
Sumber:
Dokumen Penulis
b. Ukuran Memusat (Tendensi Sentral)
Ukuran pemusatan data atau tendensi sentral adalah bilangan
yang mewakili keseluruhan data. Pengukuran tendensi sentral
digunakan apabila data perlu dijelaskan dengan mempergunakan
satu petunjuk yang berpusat pada titik-titik sentral dari
sekumpulan data. Pengukuran yang sering digunakan adalah
mean
(rata-rata hitung),
modus
, dan
median
.
1) Mean
Mean
adalah bilangan yang berasal dari jumlah seluruh
skor dibagi dengan banyak subjek. Contoh: Seorang siswa kelas
XII SMA memperoleh nilai ulangan sebagai berikut.
Pendidikan Agama = 8
Bahasa Indonesia = 8
Sejarah
= 7
Ekonomi
= 6
Sosiologi
= 8
Berdasarkan nilai yang diperoleh, dapat diketahui nilai
rata-rata atau
mean
dari keseluruhan nilai tersebut yaitu:
M=
5
86788
=
5
37
= 7,4
Untuk data tunggal yang frekuensinya (f) lebih dari satu,
maka rumus yang digunakan sebagai berikut.
M =
¦
Keterangan:
M = Mean
f = Frekuensi
x = bilangan berturut-turut/data
n = banyaknya subjek (unit bilangan)
Contoh:
Dari hasil pencatatan, ditemukan bahwa di Kecamatan
Makmur Jaya banyak penduduk yang pindah ke Jakarta untuk
mengadu nasib. Apabila dikelompokkan menurut usianya,
penduduk yang berusia 21 tahun = 7 orang, 24 tahun = 3
orang, 25 tahun = 4 orang, 30 tahun = 5 orang, 45 tahun = 5
orang. Data tersebut dapat dibuat dalam tabel frekuensi sebagai
berikut.
109
Penelitian Sosial
Usia (X) Frekuensi (f)
fx
21
7
147
24
3
72
25
4
100
30
5
150
35
6
210
37
4
148
40
6
240
45
5
225
Total
n = 40
66
66
6
fx = 1.292
Sumber:
Dokumen Penulis
M=
n
fx
¦
=
40
1.292
= 31,67
Jadi, usia rata-rata penduduk yang pindah ke Jakarta untuk
mengadu nasib adalah 32 (angka pembulatan) tahun.
Pada umumnya rata-rata pada data kelompok sama
dengan rata-rata pada data tunggal yaitu dihitung dengan
bertitik tolak dari titik tengah interval atas.
Contoh:
Data tentang umur penduduk yang beralih pekerjaan dari
bertani menjadi buruh pabrik di Kecamatan Turi Sari.
Kelas Umur Titik Tengah (x) Frekuensi (f) Frekuensi Interval (fx)
18 – 22
20
4
80
23 – 27
25
8
200
28 – 32
30
6
180
33 – 37
35
10
350
38 – 42
40
6
240
43 – 47
45
2
90
n = 36
66
66
6
fx = 1.140
Sumber:
Dokumen Penulis
Titik tengah (X) =
2
2218
= 20
M=
n
fx
¦
=
36
1.140
= 31,67
Jadi, usia rata-rata penduduk yang beralih profesi dari
petani menjadi buruh pabrik di Kecamatan Turi Sari adalah
31,67
2) Modus
Modus
adalah nilai yang mempunyai frekuensi tertinggi
dalam suatu kelompok atau skor paling banyak yang diperoleh
subjek.
Frekuensi interval (fx)
diperoleh dari hasil pengalian
antara titik tengah dan
frekuensi.
SOSIOLOGI Kelas XII
110
Contoh:
Berdasarkan tabel distribusi usia penduduk yang pindah
ke Jakarta di Kecamatan Makmur Jaya, ditemukan usia yang
memiliki frekuensi tertinggi atau modus dari sekumpulan data
tersebut adalah 21.
Contoh di atas merupakan hasil perhitungan modus dari
data tunggal. Lalu, bagaimana perhitungan modus dari data
kelompok?
Rumus 1:
Mo = L +
× i
Rumus 2:
Mo = U –
× i
Keterangan:
Mo = Modus
L = Batas bawah nyata interval kelas yang mengandung modus.
fa = Frekuensi modus – frekuensi kelas di atas, kelas yang mengandung modus.
fb = Frekuensi modus – frekuensi kelas di bawah kelas yang mengandung modus.
i = Besarnya interval kelas.
U = Batas atas nyata interval kelas yang mengandung modus.
Contoh:
Distribusi nilai 90 kota dengan jumlah angka kejahatan sebagai
akibat perubahan sosial budaya:
Nilai
Frekuensi
20 – 34
9
35 – 49
24
50 – 64
27
65 – 79
20
80 – 94
10
n = 90
Sumber:
Dokumen Penulis
Berdasarkan data di atas, modus (Mo) terletak pada in-
terval kelas 50–64.
Perhitungan dengan rumus 1:
Mo = L +
}
fb
fa
fa
{
× i
= 49,5 +
}
73
3
{
× 15
= 49,5 +
10
45
= 49,5 + 4,5
=54
Batas bawah nyata interval
kelas yang mengandung
modus (L) didapat dari nilai
bawah kelas yang mengan-
dung modus dikurangi 0,5.
Jadi, 50 – 0,5 = 49,5.
111
Penelitian Sosial
Perhitungan dengan rumus 2:
Mo = U –
}
fb
fa
fa
{
× 15
= 64,5 –
}
73
3
{
× 15
= 64,5 –
10
105
= 64,5 – 10,5
=54
c) Median
Median
adalah titik tengah yang membagi seluruh bilangan
(data) menjadi dua bagian sama besar. Hal ini berarti terdapat
50% bilangan (data) berada di atas median dan 50% bilangan
data di bawah median. Cara median pada data tunggal adalah:
(1) Langkah pertama data-data yang diperoleh diurutkan dari
yang terkecil ke yang terbesar terlebih dahulu. Apabila
distribusi nilai ganjil maka yang dipilih sebagai median
adalah yang paling tengah misalnya dari data 10, 11, 12,
13, 15, 17, 20. Maka median atau nilai tengahnya adalah
13.
(2) Apabila distribusi nilai genap, maka median ditentukan
dengan rumus.
Median =
Di mana k =
Keterangan:
k = bilangan konstan
n = jumlah pengamatan
X = nilai data
Contoh:
Diperoleh sekumpulan data sebagai berikut.
13, 15, 20, 10, 11, 23, 12, 17.
Maka perhitungan median:
k =
2
n
=
2
8
= 4
Median =
2
XX
144
=
2
1513
=14
Sedangkan cara menentukan median pada data kelompok
adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Batas atas nyata interval
kelas yang mengandung
modus (U) didapat dari nilai
atas kelas yang mengandung
modus ditambah 0,5.
Jadi, 64 + 0,5 = 64,5.
10, 11,12, 13 , 15 , 17, 20, 23
pp
x
4
x
4 + 1
SOSIOLOGI Kelas XII
112
Jika dilihat dari atas:
Md = Lmd +
°
°
̄
°
°
®
°
¿
°
¾
½
× i
Jika dilihat dari bawah:
Md = Umd –
°
°
̄
°
°
®
°
¿
°
¾
½
Keterangan:
Md = Median
Lmd = Batas bawah nyata, bilangan nyata mengandung median.
Umd = Batas atas nyata, bilangan yang mengandung median.
n
= Banyaknya unit bilangan/data.
fca = Frekuensi kumulatif di atas bilangan yang mengandung median.
fcb = Frekuensi kumulatif di bawah bilangan yang mengandung median.
fmd = Frekuensi bilangan yang mengandung median.
i
= Interval kelas.
Contoh:
Distribusi nilai 90 kota dengan jumlah angka kejahatan
sebagai akibat perubahan sosial budaya.
Nilai
Frekuensi
Frekuensi Kumulatif
Dari Atas (fca) Dari Bawah (fcb)
20 – 34
9
9
90
35 – 49
24
33
81
50 – 64
27
60
57
65 – 79
20
80
30
80 – 94
10
90
10
n = 90
Sumber:
Dokumen Penulis
Hasil perhitungan dengan rumus 1:
Md = Lmd +
°
°
̄
°
°
®
°
¿
°
¾
½
fmd
fcan
2
1
× i
= 49,5 +
}
27
3345
{
×15
= 49,5 +
}
27
180
{
= 49,5 + 6,67
= 56,17
113
Penelitian Sosial
Hasil perhitungan dengan rumus 2:
Md = Umd –
°
°
̄
°
°
®
°
¿
°
¾
½
fmd
fcbn
2
1
× i
= 64,5 –
}
27
3045
{
× 15
= 64,5 –
}
27
225
{
= 64,5 – 8,33
= 56,17
Pada tahap pengolahan data berarti seorang peneliti memasuki tahap akhir
dalam sebuah penelitian. Melalui pengolahan data yang tepat diharapkan
mendapat hasil penelitian yang tepat pula. Namun, ketepatan hasil penelitian
tidak pernah lepas dari tahap berikutnya yaitu tahap menyusun rancangan
penelitian, tahap pengumpulan, dan pengolahan data. Di dua kegiatan awal
kalian diajak menyusun sebuah rancangan penelitian dan melakukan
pengumpulan data. Nah, untuk dapat melakukan sebuah penelitian secara
sempurna, bersama kelompok yang sama, cobalah kalian mengolah data-
data yang telah kalian temukan. Hasil pengolahan data sama artinya dengan
hasil penelitianmu. Tulislah hasilnya dalam bentuk laporan.
D. Penyusunan Laporan Penelitian
Pernahkah kamu membuat laporan penelitian walaupun secara
sederhana? Pada bab sebelumnya, kamu diajak untuk melakukan
penelitian dan tahap terakhir dari seluruh proses penelitian adalah
penyusunan laporan dalam bentuk karya tulis. Hal ini berarti, kamu
telah memiliki gambaran awal mengenai laporan penelitian.
Keberadaan laporan penelitian sangat penting karena dengan laporan
inilah orang lain dapat memahami, menilai, bahkan menguji hasil-
hasil penelitian. Lantas, apa yang dimaksud dengan laporan
penelitian? Apa manfaatnya baik bagi peneliti maupun masyarakat
luas? Bagaimana penyusunannya?
1.
Pengertian, Manfaat, dan Bentuk-Bentuk
Laporan Penelitian
Berdasarkan penjelasan singkat di awal bab tadi, tahukah kamu
yang dimaksud dengan laporan penelitian? Cobalah diskusikan dengan
teman sebangkumu!
Sebagai media penyaluran kebenaran, hasil penelitian hendaknya
disusun berdasarkan aturan-aturan penulisan laporan yang telah
disepakati bersama sebagai suatu kesepakatan ilmiah. Laporan
Dengan menyusun laporan
penelitian, pihak lain dapat
memahami, menilai bahkan
menguji kembali hasil pene-
litian.
SOSIOLOGI Kelas XII
114
penelitian adalah uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses
kegiatan penelitian. Dengan demikian, isi laporan penelitian bukan
hanya berupa langkah-langkah yang telah dilalui oleh peneliti,
melainkan juga latar belakang permasalahannya, kerangka berpikir,
dukungan teori, dan lain sebagainya yang bersifat memperkuat makna
penelitian yang dilakukan.
Laporan penelitian dibuat oleh peneliti setelah selesai
melakukan penelitian. Menurut Moleong (2001: 216),
penulisan laporan hasil penelitian sangat besar manfaatnya
untuk memenuhi beberapa keperluan. Di perguruan tinggi
laporan hasil penelitian dimanfaatkan untuk keperluan
studi akademis. Setiap kali mahasiswa akan mengakhiri
masa studinya, salah satu tugas akademisnya adalah
diwajibkan mengadakan penelitian dan menyusun tesis
untuk studi S1 dan S2, serta disertasi untuk S3.
Di pihak lain, penulisan laporan hasil penelitian
dimanfaatkan untuk keperluan perkembangan ilmu
pengetahuan. Penelitian tersebut biasanya dilakukan oleh
lembaga-lembaga penelitian. Misalnya lembaga penelitian
nasional, lembaga-lembaga di tingkat daerah, dan lembaga-
lembaga penelitian di tingkat perguruan tinggi.
Namun, ada pula penelitian dilakukan untuk keper-
luan lembaga masyarakat, lembaga pemerintahan, atau
lembaga bisnis tertentu. Dengan kata lain, penelitian demi-
kian dilakukan untuk keperluan suatu lembaga tertentu.
Terakhir, penulisan hasil penelitian dapat diman-
faatkan untuk keperluan publikasi ilmiah. Hal ini terkait
dengan fungsi penulisan laporan untuk pengembangan
ilmu pengetahuan, namun lebih mengarah pada publikasi
ilmiah. Contoh: seorang peneliti yang bekerja di lembaga
penelitian atau seorang dosen melakukan penelitian dan
memublikasikannya dalam majalah ilmiah untuk ke-
perluan pengembangan karier profesionalnya.
Manfaat-manfaat penulisan laporan penelitian di atas
sangat erat kaitannya dengan jenis dan bentuk laporan itu
sendiri. Bentuk pertama adalah tesis dan disertasi yang
dilakukan oleh mahasiswa di masa akhir studi. Tesis
maupun disertasi mempunyai bentuk khusus yang
biasanya mengikuti aturan dan model tertentu yang
ditetapkan oleh suatu perguruan tinggi.
Jenis dan bentuk kedua yaitu publikasi ilmiah yang dilakukan
oleh peneliti pada majalah ilmiah seperti jurnal. Tesis dan disertasi
mempunyai tata aturan yang ketat dan kaku dalam pola dan cara
penulisannya. Sedangkan pada bentuk publikasi ilmiah, aturan itu
cukup longgar sehingga penyusun laporan hasil penelitian bebas
menentukan sendiri gaya penulisannya.
Bentuk ketiga yaitu laporan penelitian yang ditujukan kepada para
pembuat keputusan atau kebijaksanaan. Bentuk demikian oleh
Moleong dinamakan bentuk eksekutif. Bentuk ini berbeda dengan
bentuk pertama karena pembacanya akan menjadi pemakai hasil
penelitian. Bentuk laporan seperti ini, disajikan secara singkat namun
tetap padat berisi, dan bersifat argumentatif dan persuasif sehingga
tidak membosankan.
Sumber:
snipsnap.org
Gambar 5.4
Sebelum gelar sarjana diterima seorang
mahasiswa diharuskan membuat laporan
penelitian yang disebut tesis/disertasi.
Sumber:
ekonomi.lipi.go.id
Gambar 5.5
Penelitian yang dilakukan oleh LIPI bertujuan
untuk perkembangan ilmu pengetahuan.
Penyajian penelitian bentuk
eksekutif secara singkat,
padat, argumentatif dan per-
suasif. Mengapa demikian?
115
Penelitian Sosial
Bentuk terakhir adalah bentuk penulisan laporan hasil penelitian
yang ditujukan kepada masyarakat awam. Laporan tersebut biasanya
dimuat sebagai artikel dalam koran. Bentuk ini menuntut cara
penyajian tersendiri karena pembacanya terdiri atas orang-orang awam
sehingga penulisannya dilakukan secara ilmiah populer dengan bahasa
yang sederhana, mudah dipahami, singkat namun inti hakikat hasil
penemuan dapat terkomunikasikan kepada pembacanya.
Manfaat Laporan Penelitian
Pada dasarnya laporan penelitian mempunyai manfaat bagi seluruh kalangan
masyarakat seperti peneliti, ilmuwan, pemerintahan, dan masyarakat luas.
1. Bagi seorang peneliti, manfaat penyusunan laporan penelitian antara
lain:
a. Merupakan bukti bahwa peneliti telah menemukan sesuatu.
b. Untuk menunjukkan hak temuannya, agar dikenal oleh banyak
pihak (ilmuwan, pemerintah, dan masyarakat).
c. Membuat hasil penelitian menjadi lebih bermakna.
2. Bagi Ilmuwan
Dengan adanya penemuan-penemuan baru melalui hasil penelitian,
khazanah ilmu pengetahuan akan bertambah luas. Penambahan ilmu
berarti bertambah pula tempat berpijak bagi ilmuwan dalam
mengembangkan pengetahuan lebih lanjut.
3. Bagi Pemerintah, Birokrat, dan Pengambil Kebijakan
Informasi yang diperoleh dari penelitian akan bermanfaat bagi
penentuan kebijakan, sehingga daya dukung kebijakan cukup kuat
karena berupa data aktual.
4. Masyarakat Luas
Dengan adanya informasi dari penelitian ilmiah, diharapkan kehidupan
manusia menjadi lebih sempurna dan semakin mudah.
Pada dasarnya sebuah laporan penelitian mempunyai peran besar dalam
kehidupan masyarakat. Manfaat laporan penelitian bukan hanya terbatas
pada dunia perkemangan ilmu pengetahuan saja, namun berguna pula dalam
kehidupan masyarakat sosial. Nah, tugasmu sekarang cobalah menggali
informasi sebanyak-banyaknya tentang manfaat atau kegunaan dari laporan
penelitian. Manfaatkan buku-buku referensi, jurnal ilmiah, dan berita-berita
di media massa. Hasilnya tulislah dalam bentuk uraian singkat, selanjutnya
bacakan di depan kelas.
2. Garis Besar Isi Laporan
Eksistensi seorang peneliti akan diakui setelah mereka
menemukan sesuatu dan diungkapkan dalam sebuah laporan
penelitian. Bagi peneliti, laporan penelitian ibarat bukti tertulis akan
SOSIOLOGI Kelas XII
116
kerja keras peneliti. Laporan penelitian bukanlah cerita perjalanan
setiap usaha peneliti dalam menemukan ”sesuatu”. Namun, laporan
penelitian merupakan sebuah karya ilmiah yang berisi kebenaran-
kebenaran yang diperoleh melalui proses penemuan dan dapat
dipertanggungjawabkan. Setiap penyajian laporan penelitian
mengikuti kesepakatan ilmiah yang paparannya lebih bersifat terbuka
dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Secara garis besar, penulisan laporan penelitian memuat tiga
bagian utama, yaitu pembukaan, isi, dan penutup.
a. Bagian Pembukaan
Bagian pembukaan merupakan bagian awal yang harus dilakukan
dalam penulisan laporan penelitian. Pada bagian pembukaan
berisi judul penelitian, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,
daftar gambar, dan diagram.
1) Judul Penelitian
Judul penelitian mencerminkan topik penelitian yang
dirumuskan dalam bentuk kalimat secara singkat, padat,
komunikatif, tetapi jelas dan dapat ditangkap dalam
pandangan sekilas.
2) Kata Pengantar
Kata pengantar berisi keterangan dari penulis atau peneliti
mengenai tulisannya. Keterangan tersebut menjelaskan alasan
dipilihnya sasaran penelitian dan ucapan terima kasih kepada
setiap pihak yang memberi kontribusi.
3) Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar/Diagram/Ilustrasi
Daftar isi menunjukkan bagian-bagian dari laporan dan
hubungan antara satu bagian dengan bagian yang lain. Daftar
tabel memuat judul-judul setiap tabel dan disusun secara
berurutan sesuai nomor urut kode. Sedangkan daftar gambar/
ilustrasi/diagram memuat keterangan gambar/ilustrasi/dia-
gram.
b. Bagian Isi
Adapun inti isi dari laporan penelitian di semua bentuk terdapat
lima hal yang harus ada, yaitu pendahuluan, kajian pustaka,
metodologi penelitian, hasil penelitian, kesimpulan, dan
implikasi penelitian. Untuk memahami lima hal di atas perhatikan
penjelasan di bawah ini.
1) Pendahuluan
Secara umum bagian ini berisi tentang latar belakang,
rumusan, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis, batasan
konsep, serta hambatan-hambatan yang dialami selama
melakukan penelitian.
2) Tinjauan Pustaka/Kajian Pustaka
Bagian ini memberi gambaran kepada pembaca mengenai hal-
hal yang telah dirintis oleh peneliti lain, seperti konsep, teori,
dan data penemuan yang berhubungan dengan masalah
penelitian yang sedang diteliti.
3) Metodologi Penelitian
Melalui bagian ini segala metode dalam penelitian di-
ungkapkan, seperti subjek, objek, dan ruang lingkup penelitian
termasuk teknik sampling, teknik pengumpulan data,
Diskusikan, bagaimana jika
dalam sebuah laporan pene-
litian tidak terdapat judul
penelitian?
Keseluruhan daftar dalam
laporan penelitian membantu
pembaca untuk melihat secara
analisis isi laporan.
117
Penelitian Sosial
instrumen atau alat pengumpul data, jenis atau model
penelitian, metode pengolahan, dan analisis data yang
digunakan.
4) Hasil Penelitian
Pada bagian ini, menggambarkan tentang subjek atau objek
penelitian, sajian data, dan uji statistik untuk masing-masing
data. Data-data yang telah terkumpul diolah dan disajikan
berdasarkan jenis penelitiannya. Sebagai contohnya, apabila
penelitian berbentuk deskripsi, tentunya sajian dalam hasil
penelitian berupa uraian data tanpa menguji hipotesis.
Namun, apabila penelitian berbentuk eksplanasi, maka sajian
data berupa menguji hipotesis. Begitu pula dengan pen-
dekatan yang digunakan baik itu kuantitatif dan kualitatif. Jika
pendekatan kualitatif maka sajian datanya berupa uraian data
sederhana dalam bentuk susunan kalimat. Sedangkan
pendekatan yang bersifat kuantitatif, maka sajian datanya
berupa uji statistik yang diwujudkan lewat angka dan tabel.
Kesemua ini diulas dan dibahas secara menarik menjadi
sebuah hasil penelitian yang ingin diketahui oleh pembaca.
5) Kesimpulan dan Implikasi Penelitian
Pada bagian ini diuraikan apa yang menjadi kesimpulan hasil
penelitian dan apa yang dapat disarankan sesuai dengan hasil
penelitian tersebut. Pada dasarnya kesimpulan penelitian
adalah kesimpulan final yang sudah disinkronkan atau
diselaraskan dengan setiap rumusan problematika penelitian.
Selain memuat hal-hal praktis, memuat pula implikasi
penelitian. Implikasi penelitian merupakan alternatif
kemungkinan yang dapat diambil oleh siapa pun dalam rangka
memanfaatkan atau melaksanakan tindak lanjut dari hasil
penelitian yang bersangkutan.
c. Bagian Penutup
Bagian ini biasanya terletak di akhir laporan penelitian.
Secara umum bagian penutup berisi hal-hal di bawah
ini.
1) Daftar Pustaka
Bagian ini memuat buku-buku, laporan, jurnal, dan
sumber tertulis lain yang digunakan dalam
penelitian. Dalam penulisan daftar pustaka perlu
dikemukakan nama penulis, tahun penerbitan,
judul buku, kota penerbitan, dan nama penerbit.
2) Lampiran
Dalam lampiran memuat keseluruhan bukti-bukti
yang dirasa penting dalam melakukan penelitian.
Contoh, surat izin, tabel, grafik, format instrumen,
dan lain-lain.
3) Indeks
Pada bagian ini memuat istilah-istilah dalam
penelitian. Biasanya penyusunan indeks disusun
menurut urutan abjad.
Lima bagian yang terdapat
dalam isi laporan penelitian,
antara lain:
1. Pendahuluan.
2. Kajian pustaka.
3. Metodologi penelitian.
4. Hasil penelitian.
5. Kesimpulan dan implikasi
penelitian.
Sumber:
Dokumen Penulis
Gambar 5.6
Indeks dan daftar pustaka biasanya
terdapat dalam bagian penutup sebuah
laporan.
SOSIOLOGI Kelas XII
118
3. Menyusun Laporan Penelitian
Setelah garis besar laporan terbentuk, langkah selanjutnya adalah
menyusun laporan penelitian. Bahan-bahan dalam penyusunan
laporan penelitian adalah data-data dan keterangan yang disusun
dalam catatan-catatan yang dibuat selama penelitian berlangsung.
Penyusunan laporan penelitian akan lebih efisien apabila dilakukan
sejak penelitian tersebut sedang direncanakan.
Pada dasarnya sebelum menyusun sebuah laporan penelitian,
seorang peneliti menentukan terlebih dahulu kerangka-kerangka
laporan penelitian. Penyusunan kerangka penelitian dimaksudkan
untuk memudahkan peneliti dalam menulis laporan penelitian.
Biasanya kerangka tersebut terdiri atas empat atau enam bab yang
kesemuanya diawali dengan bagian pembukaan dan diakhiri dengan
bagian penutup. Secara umum dapat digambarkan sebagai berikut.
Bagian Pembukaan
a. Judul penelitian
b. Kata pengantar
c. Daftar isi
d. Daftar tabel
e. Daftar gambar/ilustrasi/diagram
Bagian Isi
a. Bab I
P
endahuluan
b. Bab II
Tinjauan pustaka
c. Bab III
Metodologi penelitian
d. Bab IV
Hasil penelitian
e. Bab V
Pembahasan hasil penelitian
f.
Bab VI
Kesimpulan dan saran
Bagian Penutup
a. Daftar penutup
b. Lampiran-lampiran
c. Indeks
Dalam menyusun laporan, erat kaitannya dengan kemampuan
seseorang untuk berpikir logis dan runtut serta didukung pula oleh
kemampuan berbahasa, kebiasaan membaca, kesediaan memberi dan
menerima komentar. Selain itu, terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam penulisan laporan ilmiah antara lain:
a. Harus mengetahui kepada siapa laporan tersebut ditujukan.
Penulis harus menyadari siapa saja yang akan membaca dan
mempelajari laporan tersebut. Apakah kalangan cendekiawan,
masyarakat umum, pelajar ataukah masyarakat tertentu. Hal ini
dikarenakan tingkat pemahaman tiap kelompok konsumen
berbeda-beda. Oleh karenanya, penyampaian hasil penelitian
dalam bentuk laporan, sebaiknya memerhatikan tingkat
pemahaman dan kebutuhan konsumen.
b. Harus menyadari bahwa pembaca laporan tidak mengikuti proses
penelitian. Dengan demikian, penulis harus dapat mengajak
orang lain untuk mencoba mengikuti apa yang telah penulis
kerjakan dalam penelitian. Oleh karena itu, langkah demi langkah
harus dikemukakan secara jelas.
Pada dasarnya bentuk ke-
rangka laporan berbeda-beda
setiap peneliti, cobalah tulis
satu kerangka laporan pene-
litian menurut pendapatmu!
Keberhasilan penyusunan
laporan penelitian dipengaruhi
pula oleh kerangka-kerangka
laporan penelitian.
119
Penelitian Sosial
c. Harus menyadari bahwa tingkat pengetahuan pembaca tidaklah
sama. Oleh karena itu, hasil penelitian harus dikemukakan
dengan jelas. Peneliti juga harus menyusun laporan penelitian
dengan meyakinkan, karena laporan penelitian adalah unsur pokok
dalam proses kemajuan ilmu pengetahuan.
Pada kegiatan bab sebelumnya kalian telah diajak untuk melakukan proses
penelitian sosial secara runtut mulai dari menyusun rancangan penelitian,
mengumpulkan data-data di lapangan, dan juga pengolahan data-data hasil
penelitian. Langkah selanjutnya adalah mengemas semua kegiatan tersebut
menjadi sebuah laporan penelitian dalam bentuk karya tulis. Bersama
kelompok yang sama dan bermodalkan data-data yang dikumpulkan pada
penelitian terdahulu, cobalah menyusun sebuah laporan penelitian dengan
sistematika sebagaimana telah dijelaskan di atas. Kerjakan kegiatan ini
secara bersama-sama dengan teman sekelompokmu. Dengan me-
nyelesaikan aktivitas ini, berarti kalian mampu membuat laporan hasil
penelitian.
E. Presentasi Laporan Penelitian
Kamu pernah mendengar istilah presentasi atau bahkan kamu telah
melakukannya? Secara umum laporan penelitian erat kaitannya dengan
presentasi. Presentasi merupakan media atau sarana untuk
penyebarluasan laporan hasil penelitian seseorang. Selain itu, melalui
media presentasi sebuah penelitian dapat dipahami, dinilai atau diuji
kembali. Oleh karenanya, presentasi sering dilakukan terlebih dahulu
sebelum hasil penelitian tersebut dipublikasikan. Dengan
melaksanakan presentasi, sebuah laporan menjadi semakin mantap,
karena dalam presentasi seorang penulis akan mendapat saran dan
kritik yang tentunya demi kebaikan penulisan laporan penelitian.
Lantas apa arti sebenarnya dari presentasi? Bagaimana proses
berjalannya sebuah presentasi itu? Kesemua ini akan kita pelajari
bersama pada materi ini.
1. Pengertian dan Manfaat Presentasi
Arti kata presentasi dalam kaitannya dengan penyajian hasil
laporan penelitian hampir sama dengan pengertian diskusi. Hingga
tidak jarang makna kedua istilah ini disamakan dalam hal penyajian
laporan. Padahal secara etimologi, makna arti dari kedua kata tersebut
berbeda. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, presentasi berarti
penyajian atau pertunjukan kepada orang-orang yang diundang.
Sedangkan diskusi berarti pertukaran ilmiah untuk bertukar pikiran
mengenai suatu masalah. Apabila dilihat dari makna katanya dapat
disimpulkan bahwa diskusi sebagai tempat untuk melakukan
presentasi atau penyajian sebuah karya ilmiah. Oleh karenanya, tidak
ada salahnya apabila kita menyebutkan bahwa kegiatan presentasi
Presentasi adalah media pe-
nyebarluasan laporan pene-
litian, oleh karenanya pre-
sentasi dilakukan di awal hasil
penelitian dipublikasikan.
SOSIOLOGI Kelas XII
120
berhubungan erat dengan diskusi. Diskusi merupakan
percakapan ilmiah yang dilakukan oleh beberapa orang
yang tergabung dalam suatu kelompok, di mana masing-
masing anggota kelompok saling bertukar pendapat tentang
suatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan
suatu masalah.
Selain sebagai media penyebarluasan hasil penelitian,
presentasi mempunyai makna yang besar bagi peneliti
ataupun pelajar. Hingga tidak jarang presentasi dimasuk-
kan sebagai kegiatan belajar dalam sekolah maupun uni-
versitas. Manfaat lain dari presentasi atau diskusi antara
lain:
a. Dapat mengungkapkan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh
siswa.
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan
kemampuan masing-masing.
c. Memperoleh umpan balik dari peserta, mengenai sasaran laporan
yang telah dicapai dan yang belum dicapai.
d. Membantu siswa berpikir teoretis dan praktis lewat topik yang
disajikan.
e. Membantu siswa menilai kemampuan penelitian atau penulisan
laporan.
f.
Membantu siswa mengetahui, memahami dan merumuskan
berbagai masalah sosial yang timbul dan terjadi di masyarakat.
g. Mengembangkan motivasi siswa untuk lebih mendalami dan
memecahkan setiap masalah yang dibahas sebagai wujud
kepeduliannya terhadap masyarakat.
Sumber:
www.dmcdephan.go
Gambar 5.7
Diskusi sebagai media bertukar pendapat
guna memecahkan suatu masalah.
Teknik Presentasi
Ada beberapa teknik agar presentasi dapat berjalan dengan maksimal:
1. Buat suasana santai dan rileks bagi peserta, misalnya dengan
menyampaikan
joke-joke
yang relevan.
2. Gunakan kata ganti ”personal” (misalnya kita) dalam menyampaikan
presentasi.
3. Lakukan kontak mata dengan peserta.
4. Sampaikan presentasi dengan menggunakan suara yang ramah, akrab,
namun terdapat variasi sebagai penekanan pada beberapa kata.
5. Berilah pertanyaan-pertanyaan kepada peserta untuk melibatkan
mereka.
6. Ambil kesimpulan sesuai dengan pemikiran atau argumentasi yang
sudah dipresentasikan.
2. Tahap-Tahap Presentasi
Dalam suatu kegiatan presentasi diperlukan berbagai macam
persiapan-persiapan, salah satunya adalah persiapan bahan yang akan
dipresentasikan. Setiap anggota penyaji harus memahami betul
masalah-masalah yang akan dipresentasikan. Selain kesiapan materi,
121
Penelitian Sosial
anggota atau peserta diskusi memegang peranan penting dalam
kegiatan presentasi. Ketidakhadiran peserta diskusi dapat dipastikan
kegiatan presentasi tidak akan berlangsung. Oleh karenanya,
diperlukan langkah-langkah yang tepat dalam kegiatan presentasi demi
tercapainya tujuan dan suksesnya kegiatan tersebut. Langkah-langkah
tersebut antara lain:
a. Tahap Persiapan
Penyaji mulai mempersiapkan diri dengan mempelajari ulang
laporan, membuat kerangka utama, membuat resume atau
ringkasan yang akan dibacakan di halaman forum, mempersempit
topik presentasi menjadi beberapa pemikiran utama dan
menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin diskusi,
sekretaris, serta pembaca laporan hasil penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan
Setelah segala sesuatu dipersiapkan, penyaji
memaparkan hasil penelitian secara runtut dan
sistematis mulai dari awal hingga akhir penelitian
secara jelas, sesuai dengan apa yang tertuang dalam
laporan penelitian. Pemaparan harus sesuai dengan
alokasi waktu yang tersedia. Apabila perlu, penyaji
cukup membacakan resume yang telah dipersiapkan.
Setelah laporan hasil penelitian dibacakan,
pemimpin diskusi memberi kesempatan dan dorongan
bagi setiap peserta untuk berpartisipasi aktif, agar
diskusi dapat berjalan dengan lancar. Diskusi harus
berjalan dalam suasana bebas dan setiap peserta
memiliki hak untuk mengeluarkan kritikan, sanggahan,
memberi masukan dan melontarkan berbagai per-
tanyaan. Setiap peserta diskusi diharapkan dapat menguasai topik
yang didiskusikan. Oleh karena itu, sebelum diskusi dimulai
makalah atau resume laporan sudah dibagikan kepada peserta.
c. Tahap Penutup
Pada tahap ini, pemimpin diskusi menyimpulkan hasil diskusi
berdasar kesepakatan dicapai dalam pelaksanaan diskusi.
Selanjutnya, pemandu memberi ulasan atau menjelaskan hasil
diskusi yang belum terjawab secara tuntas dan hal-hal yang
dianggap kurang. Selanjutnya, penyaji diberi kesempatan untuk
menyempurnakan apabila ternyata laporan tersebut perlu di-
sempurnakan.
Sumber:
Dokumen Penulis
Gambar 5.8
Pada tahap pelaksanaan seorang penyaji
memaparkan hasil penelitiannya.
Pada akhir presentasi, se-
orang pemimpin diskusi me-
nyimpulkan hasil diskusi ber-
dasar kesepakatan yang ber-
hasil dicapai dalam pelaksa-
naan diskusi.
Dalam aktivitas sebelumnya, kalian telah berhasil menyusun sebuah laporan
penelitian. Setelah laporan itu selesai, maka langkah selanjutnya adalah
melakukan kegiatan presentasi. Untuk itu, persiapkan kelompokmu untuk
melaksanakan kegiatan presentasi, berdasarkan langkah, metode maupun
teknik yang telah kamu pelajari dalam materi ini. Bersama kelompokmu,
majulah ke depan kelas tampilkan segenap kemampuan diplomasimu untuk
mempertahankan pendapat yang telah tersusun dalam laporan presentasi.
SOSIOLOGI Kelas XII
122
Dalam pelaksanaan penelitian sosial diperlukan langkah-langkah yang
benar agar penelitian dapat mencapai tujuannya. Langkah-langkah tersebut
antara lain, penyusunan rancangan penelitian, pengumpulan data, dan
pengolahan data. Tiap-tiap langkah dalam penelitian saling kait-mengait
satu sama lain. Oleh karenanya, kesalahan pada satu tahap akan
memengaruhi hasil dari tahap berikutnya.
Untuk mendalami lebih lanjut materi ini, salin dan lengkapilah beberapa
pengertian di bawah ini ke dalam buku catatanmu dengan menggunakan
beragam sumber pustaka.
1. Unsur-unsur dalam rancangan penelitian:
a. Latar belakang masalah.
b. Rumusan masalah penelitian.
c. Tinjauan kepustakaan.
d. . . . .
e. . . . .
f. . . . .
2. Metode-metode pengumpulan data:
a. Metode observasi.
b. Metode wawancara.
c. Metode angket.
d. . . . .
e. . . . .
3. Tahap pengolahan data kualitatif:
a. Reduksi data.
b. Penyajian data.
c. . . . .
4. Tahap pengolahan data kuantitatif:
a. Editing.
b. . . . .
c. . . . .
5. Garis besar laporan penelitian antara lain:
Bagian Pendahuluan
a. . . . .
b. . . . .
c. Daftar isi
d. Daftar tabel
e. Daftar gambar/ilustrasi/diagram
Bagian Isi
a. Bab I Pendahuluan
b. Bab II . . . .
c. Bab III . . . .
d. Bab IV . . . .
e. Bab V Pembahasan hasil penelitian
f. Bab VI Kesimpulan dan saran
Bagian Penutup
a. . . . .
b. Lampiran
c. . . . .
6. Manfaat presentasi dan diskusi kelas:
a. Dapat mengungkapkan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh
siswa.
123
Penelitian Sosial
A.
Jawablah pertanyaan dengan tepat!
1. Jelaskan mengenai
snow ball sampling
!
2. Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti
dalam mengumpulkan data yang baik!
3. Jelaskan pentingnya penyajian data dalam proses pengolahan
data kualitatif!
4. Sebutkan dan jelaskan kelebihan metode angket/kuesioner!
5. Jelaskan tahap-tahap dalam pengolahan data secara
kuantitatif!
6. Jelaskan mengapa seorang peneliti harus menyusun laporan
hasil penelitian!
7. Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti dalam
penulisan laporan ilmiah!
8. Jelaskan mengapa seorang penulis laporan harus mengetahui
kepada siapa laporan tersebut ditujukan!
9. Jelaskan mengapa laporan penelitian perlu dipresentasikan!
10. Hal-hal apa sajakah yang termuat dalam isi laporan
penelitian-penelitian?
B.
Belajar dari masalah!
1.
Masalah Remaja di Sekolah dan Solusinya
Sudah cukup lama dirasakan adanya ketidakseimbangan
antara perkembangan intelektual dan emosional remaja di
sekolah menengah. Kemampuan intelektual mereka telah
dirangsang sejak awal melalui berbagai macam sarana dan
prasarana yang disiapkan di rumah dan sekolah. Mereka telah
dibanjiri berbagai informasi, pengertian-pengertian, serta
konsep-konsep pengetahuan melalui media massa (televisi,
video, radio, dan film) yang semuanya tidak bisa dipisahkan
dari kehidupan para remaja sekarang. Dari segi fisik, para
remaja sekarang sudah cukup terpelihara dengan baik
sehingga mempunyai ukuran tubuh yang sudah tampak
dewasa, tetapi mempunyai emosi yang masih seperti anak
kecil. Sehingga tidak jarang perilaku menyimpang banyak
dilakukan oleh kaum remaja. Mereka menganggap suatu
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan
kemampuan masing-masing.
c. . . . .
d. Membantu siswa berpikir teoretis dan praktis lewat topik yang
disajikan.
e. Membantu siswa menilai kemampuan penelitian atau penulisan
laporan.
f. . . . .
g. . . . .
SOSIOLOGI Kelas XII
124
kebanggaan ketika mereka berani berperilaku lain daripada
yang lain. Perilaku menyontek, bolos, melanggar peraturan,
tawuran, dan kebut-kebutan, sekian dari banyak perilaku yang
dilakukan remaja saat ini.
Terhadap kondisi remaja yang demikian, banyak orang tua
yang tidak berdaya berhadapan dengan masalah membesarkan
dan mendewasakan anak-anak di dalam masyarakat yang
berkembang begitu cepat, yang berbeda secara radikal dengan
dunia di masa remaja mereka dahulu.
Sumber:
www.sekolahindonesia.com
Inilah kenyataan sosial yang harus dihadapi. Namun,
kenyataan di atas sangat menarik untuk diteliti guna mencari
solusi yang tepat. Berdasarkan fenomena sosial di atas, buatlah
sebuah rancangan penelitian sederhana yang tentunya
memuat semua unsur-unsur rancangan penelitian. Terlebih
dahulu tentukan topik penelitian yang menarik dan sesuai
dengan fakta sosial di atas untuk mendasarimu menyusun
rancangan penelitian tersebut. Hasilnya presentasikan di
depan kelas!
2. Dalam suatu penelitian sosial budaya tentang pengaruh turis
asing terhadap budaya di Kecamatan Abadi didapat data
tentang lamanya turis asing tinggal di Kecamatan Abadi dari
140 turis (dalam hari).
Hari
F
rekuensi
1 – 10
20
11 – 20
15
21 – 30
30
31 – 40
35
41 – 50
40
n = 140
Dari data di atas tentukan:
a. Rata-rata lamanya turis asing tinggal di Selo, Boyolali.
b. Modus
c. Median
Keberadaan penelitian di dunia sosial sangatlah berarti. Selain memenuhi
hasrat keingintahuan peneliti terhadap kehidupan sosial, penelitian sosial
digunakan pula untuk mencari solusi yang tepat dalam pemecahan masalah
sosial di masyarakat. Untuk mendapatkan hasil yang tepat dan dapat
dipercaya dalam penelitian sosial menggunakan sebuah metode. Metode
tersebut dinamakan metode penelitian sosial. Dalam metode penelitian sosial
diatur sedemikian rupa setiap langkah-langkah penelitian, mulai dari
penyusunan rancangan penelitian, menyimpulkan data sampai pada
pengolahan data. Dengan langkah-langkah yang benar niscaya didapat hasil
penelitian yang benar pula. Melalui pembelajaran materi ini, siswa diajar
untuk mampu melakukan penelitian sosial yang tepat dan dengan hasil
yang dapat dipercaya serta mengomunikasikannya kepada khalayak umum.
125
Latihan Ulangan Akhir Sekolah
A.
Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Kebenaran yang dihasilkan ilmu adalah
jujur dan sesuai dengan kenyataan serta
tidak tergantung pada penilaian. Per-
nyataan di atas merupakan salah satu
sifat ilmu pengetahuan yang dinamakan
. . . .
a. rasional
b. objektif
c. akumulatif
d. empiris
e. andal dan dirancang
2. Dosa merupakan sanksi bagi pelanggar
norma . . . .
a. adat
b. agama
c. hukum
d. kebiasaan
e. cara
3. Berikut ini yang merupakan faktor
eksogen perubahan sosial adalah . . . .
a. konflik dalam masyarakat
b. penemuan-penemuan baru
c. kondisi alam yang berubah
d. bertambah dan berkurangnya jumlah
penduduk
e. revolusi
4. Salah satu faktor yang memengaruhi
sosialisasi berkenaan dengan ciri-ciri
fisik manusia, yaitu . . . .
a. sifat dasar
b. lingkungan prenatal
c. perbedaan perorangan
d. motivasi
e. lingkungan sosial
5.
Setiap tindakan yang melanggar ke-
inginan-keinginan bersama sehingga
dianggap menodai kepribadian ke-
lompok yang akhirnya si pelaku dikenai
sanksi.
Pernyataan tersebut merupakan penger-
tian perilaku menyimpang menurut
. . . .
a. Robert M.Z. Lawang
b. James W. Van Der Zanden
c. Ronald A. Hardert
d. Hendropuspito
e. Herbert Spencer
6. Berikut ini yang merupakan penyim-
pangan individual adalah . . . .
a. penyalahgunaan narkoba dan ta-
wuran pelajar
b. pelacuran dan tawuran pelajar
c. pelacuran dan penyimpangan sek-
sual
d. kenakalan remaja dan penyim-
pangan seksual
e. membentuk genk pembuat onar dan
perkelahian antarwarga
7. Seorang sarjana Indonesia yang memberi
kuliah sosiologi untuk pertama kalinya
adalah . . . .
a. Prof. Mr. Soenario Kolopaking
b. Dr. Nasikun
c. Dr. Loekman Soetrisno
d. Dr. Arief Budiman
e. Prof. Selo Soemardjan
8. Pembedaan anggota masyarakat ke dalam
golongan secara horizontal, mendatar
dan tidak memandang perbedaan lapisan
disebut . . . sosial.
a. stratifikasi
b. interaksi
c. mobilitas
d. diferensiasi
e. struktur
9. Suatu kesatuan atau kelompok keberatan
yang didasarkan atas hubungan ketu-
runan atau hubungan darah dalam ma-
syarakat disebut . . . .
a. clan
b. suku
c. ras
d. golongan
e. etnis
SOSIOLOGI Kelas XII
126
10. Menurut Soerjono Soekanto, bentuk-
bentuk konflik dibedakan menjadi . . .
macam.
a. dua
b. tiga
c. empat
d. lima
e. enam
11. Adanya kekerasan individual dan ko-
lektif merupakan klasifikasi kekerasan
berdasarkan . . . .
a. tujuannya
b. bentuknya
c. sifatnya
d. pelakunya
e. jenisnya
12. Berikut ini manakah pernyataan yang
tidak benar?
a. lapisan-lapisan sosial muncul
karena adanya sesuatu yang dihargai
b. peralihan individu pada suatu
tempat yang berbeda namun masih
sederajat dinamakan mobilitas
vertikal
c. berdasarkan arahnya dikenal dua
macam mobilitas sosial yaitu social
climbing dan social sinking
d. mobilitas sosial intergenerasi adalah
perpindahan kedudukan sosial di
antara generasi dalam satu garis
keturunan
e. semakin banyak kekayaan yang
dimiliki maka semakin tinggi pula
status/kedudukan seseorang
13. Konsekuensi mobilitas sosial yang
berhubungan dengan pergantian pe-
mimpin antara lain terjadinya . . . .
a. reorganisasi sosial
b. konflik antarkelas
c. konflik antarkelompok
d. konflik antargenerasi
e. penyesuaian kembali
14. Berikut ini yang termasuk contoh
interseksi dengan parameter profesi dan
etnis adalah . . . .
a. sejak tinggal di Jakarta, Enung dan
Neneng memiliki hobi dan pekerjaan
yang sama
b. sebagai sahabat karib Joko dan Made
meskipun bekerja di tempat yang
berbeda mereka tetap berhubungan
c. konflik antara kakak dan adik itu
dapat diselesaikan karena mereka
sadar adanya hubungan keluarga
d. sejak mereka bekerja di tempat yang
sama dan berasal dari daerah yang
sama hubungan mereka kian akrab
e. Gondang yang berasal dari Batak
akhirnya menikah dengan Yayuk
teman sekerjanya yang berasal dari
Jawa
15. Berikut ini merupakan faktor-faktor
penyebab multikultural di Indonesia,
kecuali
faktor . . . .
a. geografis
b. sejarah Indonesia
c. perbedaan adat istiadat
d. bentuk fisik Indonesia
e. perbedaan struktur geologi
16. Perubahan sosial adalah perubahan yang
berkaitan dengan . . . .
a. persebaran penduduk dan masalah
sosial
b. situasi sosial dan kondisi sosial
c. keteraturan sosial dan kontrol sosial
d. struktur sosial dan fungsi sosial
e. pola hubungan dan sistem sosial
17. Berikut ini merupakan contoh per-
ubahan kecil dan kurang berpengaruh
terhadap bidang lain adalah perubahan
. . . .
a. mode busana
b. kurikulum pendidikan
c. ekonomi keuangan
d. industri perdagangan
e. tata guna tanam
18. Perhatikan sifat perubahan sosial berikut
ini!
1) Dalam tempo yang bertahap.
2) Spontan dan sukarela.
3) Pengorganisasian.
4) Kekerasan.
5) Ideologi tentang manusia baru dan
masyarakat baru.
Manakah dari sifat-sifat di atas yang
merupakan ciri revolusi?
a. 1), 3), dan 4)
b. 1), 2), dan 5)
c. 2), 3), dan 4)
d. 3), 4), dan 5)
e. 2), 4), dan 5)
127
Latihan Ulangan Akhir Sekolah
19. Perubahan regress adalah bentuk per-
ubahan yang menyebabkan kemunduran
kehidupan masyarakat. Berikut ini yang
termasuk perubahan regress adalah . . . .
a. penggunaan traktor yang menyebab-
kan suasana gotong royong di pe-
desaan semakin berkurang
b. perubahan sarana jalan untuk mem-
perlancar arus perdagangan
c. maraknya penggunaan komputer
sebagai kemajuan ilmu pengetahuan
d. pembangunan sarana-sarana per-
ibadatan
e. adanya listrik masuk desa
20. Perhatikan contoh perubahan di bawah
ini!
1) Sistem sosial politik Orde Baru
ditinggalkan sejak lahirnya gerakan
reformasi.
2) Banyak keluarga mengubah pola
konsumsi karena krisis moneter
dewasa ini.
3) Banyak lahan pertanian produktif
berubah menjadi wilayah permu-
kiman penduduk.
4) Masyarakat suku terasing di Indone-
sia mulai mengenal pola hidup baru.
Di antara contoh di atas, yang merupa-
kan revolusi berdasarkan waktu adalah
. . . .
a. 1) dan 2)
b. 1) dan 3)
c. 2) dan 3)
d. 2) dan 4)
e. 3) dan 4)
21. Westernisasi dikatakan sebagai regress
karena menimbulkan kemunduran yaitu
. . . .
a. meniru gaya hidup Barat
b. merusak kepribadian bangsa
c. menyebar ke seluruh masyarakat
d. menggunakan teknologi tinggi/mahal
e. menggantikan nilai dan norma
tradisional
22. Faktor pendorong penemuan baru yang
berkaitan dengan sikap inovatif adalah
. . . .
a. adanya tekanan dari berbagai pihak
luar
b. sadar akan kekurangan yang dimiliki
c. rasa percaya diri bahwa kesuksesan
harus diraih
d. sistem sosial yang terbuka terhadap
perubahan
e. masyarakat yang memiliki wawasan
luas
23. Proses integrasinya bangsa-bangsa di
dunia ke dalam sebuah sistem menye-
luruh dengan melintasi batas-batas
suatu negara disebut dengan . . . .
a. globalisasi
b. modernisasi
c. kapitalisme
d. liberalisme
e. imperialisme
24. Salah satu indikasi globalisasi adalah
terjadinya . . . .
a. urbanisasi
b. mekanisasi
c. pasar bebas
d. kebebasan pers
e. peningkatan pendapatan
25. Salah satu contoh perubahan sosial
akibat modernisasi dan globalisasi
adalah . . . .
a. krisis ekonomi
b. dikenalnya televisi
c. lahirnya Orde Baru
d. penemuan Benua Australia
e. demonstrasi kenaikan upah buruh
26. Globalisasi dapat menyebabkan kebu-
dayaan yang tampaknya tenang menjadi
berubah dengan tiba-tiba. Keadaan
seperti ini disebut . . . .
a. kesenjangan
b. transmisi budaya
c. pemerkayaan budaya
d. guncangan budaya
e. integrasi budaya
27. Konsekuensi dari suatu perubahan
dalam masyarakat antara lain terjadinya
pergolakan daerah, aksi protes, maraknya
demonstrasi, kenakalan remaja, kri-
minalitas, dan sebagainya. Kejadian
tersebut merupakan proses . . . .
a. difusi
b. sosial
c. budaya
d. disintegrasi
e. revolusi
SOSIOLOGI Kelas XII
128
28. Bentuk-bentuk disintegrasi sosial yang
cenderung bersifat politis sebagai akibat
dari perubahan sosial antara lain . . . .
a. persaingan antardua partai politik
b. perkelahian antarpelajar di kota
c. menjamurnya tindak kriminal
d. munculnya pergolakan di daerah-
daerah
e. aksi protes para buruh
29. Menurut Soerjono Soekanto, pengertian
lembaga sosial adalah himpunan norma-
norma untuk . . . .
a. pemenuhan kebutuhan pokok
b. mengatur hubungan kekerabatan
c. mencapai tujuan bersama
d. pemenuhan kompleks kebutuhan
e. mengidentifikasi anggota kelompok
30. Lembaga sosial memiliki fungsi . . . .
a. mempertahankan masyarakat dalam
keadaan tertib
b. memberantas kebodohan
c. mengatur ikatan kekerabatan
d. menjalin ikatan keluarga yang erat
e. menciptakan kelangsungan hidup
ekonomi
31. Yang
bukan
ciri-ciri lembaga sosial
adalah . . . .
a. mempunyai tujuan dan tingkat
kekebalan tertentu
b. memiliki lambang-lambang tertentu
c. menciptakan rasa patriotisme
d. mempunyai alat-alat perlengkapan
yang digunakan untuk mencapai
tujuan
e. memiliki tradisi tertulis dan tidak
tertulis
32. Pernyataan berikut ini yang bukan bagian
dari proses pelembagaan lembaga sosial
adalah . . . .
a. berawal dari cara-cara praktis pe-
menuhan kebutuhan sosial
b. dari cara-cara praktis yang dilakukan
untuk pemenuhan kebutuhan sosial,
berkembang menjadi pola tertentu
c. pola-pola pemenuhan kebutuhan
sosial yang dilakukan, berkembang
menjadi kebiasaan yang didukung
masyarakat
d. kebiasaan-kebiasaan itu menentukan
seluruh perilaku
e. lembaga sosial lahir dari tradisi
bangsawan
33. Perhatikan fungsi keluarga di bawah ini!
1) Kasih sayang (afeksi)
2) Pendidikan (edukasi)
3) Nilai dan norma (sosialisasi)
4) Hiburan (rekreasi)
Fungsi keluarga yang tergolong esensial
bagi pelestarian budaya adalah . . . .
a. 1) dan 2)
d. 2) dan 4)
b. 1) dan 3)
e. 3) dan 4)
c. 2) dan 3)
34. Semua anggota terlibat dalam kegiatan
bercocok tanam dan mereka secara ber-
sama-sama menikmati hasilnya. Tugas
keluarga tersebut tergolong fungsi . . . .
a. ekonomi
d. afeksi
b. proteksi
e. sosialisasi
c. kontrol
35. Pernyataan di bawah ini yang
bukan
merupakan fungsi edukasi keluarga
adalah . . . .
a. tempat berlangsungnya sosialisasi
primer bagi anak
b. tempat pemberi bekal awal untuk
mengenal norma-norma yang berlaku
di masyarakat
c. tempat mengenal tentang bentuk-
bentuk kenakalan
d. tempat berlangsungnya proses pen-
didikan secara informal
e. tempat pembentukan perilaku sejak
dini
36. Kesucian keturunan/generasi dapat
dicapai dengan jalan membentuk ke-
luarga melalui proses . . . .
a. pertemuan
b. persahabatan
c. pembauran
d. perkawinan
e. pewarisan
37. Lembaga ekonomi yang mengatur dan
menjembatani antara produsen (pabrik)
dengan konsumen (masyarakat) adalah
. . . .
a. pengangkutan
b. perdagangan
c. perindustrian
d. penjualan
e. pembelian
129
Latihan Ulangan Akhir Sekolah
38.
Ketika orang-orang melakukan pene-
bangan kayu di hutan secara liar, ketika
itu pula orang-orang melakukan per-
ubahan sistem produksi dan mengubah
pola pemikiran yang tadinya menyebar
mengikuti penyebaran letak tanah, men-
jadi mengumpul atau memusat sesuai
dengan lokasi pusat-pusat industri.
Pernyataan di atas merupakan fungsi
. . . lembaga ekonomi.
a. tersembunyi
b. nilai
c. produksi
d. nyata
e. distribusi
39. Perhatikan pernyataan-pernyataan di
bawah ini!
1) Terjadinya proses produksi dan
dampak lingkungan.
2) Kegiatan yang menghasilkan lahan
produksi.
3) Adanya kegiatan produksi dan
distribusi.
4) Terpenuhinya kebutuhan masya-
rakat akan barang dan jasa.
Dari pernyataan-pernyataan di atas yang
menunjukkan fungsi nyata dari pranata
ekonomi adalah . . . .
a. 1) dan 2)
b. 1) dan 3)
c. 2) dan 3)
d. 2) dan 4)
e. 3) dan 4)
40. Pada dasarnya pranata politik ber-
hubungan erat dengan kekuasaan. Hal ini
dikarenakan antara politik dan ke-
kuasaan mempunyai kecenderungan
yang sama. Di antara kecenderungan itu
adalah . . . .
a. mengarah pada pemaksaan kehendak
kepada orang lain
b. berorientasi pada pemenuhan ke-
butuhan anggota masyarakat
c. bertujuan untuk menciptakan ke-
stabilan politik
d. adanya kehendak untuk memerintah
e. sama-sama memiliki strategi dalam
mencapai tujuan
41. Perhatikan fungsi pranata politik di
bawah ini!
1) Pelembagaan norma melalui un-
dang-undang.
2) Menjaga kelestarian nilai budaya
bangsa.
3) Melaksanakan undang-undang yang
telah disetujui.
4) Memelihara kerukunan umat ber-
agama.
Yang termasuk fungsi pranata politik
adalah . . . .
a. 1) dan 2)
b. 1) dan 3)
c. 2) dan 3)
d. 2) dan 4)
e. 3) dan 4)
42. Lembaga pendidikan formal memberi-
kan ilmu dan teknologi kepada generasi
muda. Fungsi tersebut dikenal dengan
istilah . . . .
a. laten
b. dinamis
c. integrasi
d. psikologis
e. manifes
43. Fungsi pranata agama bagi kehidupan
manusia dalam menghadapi tantangan
hidup di dunia adalah . . . .
a. memberi petunjuk ke arah kese-
lamatan duniawi
b. memberi kemudahan ke arah kese-
lamatan akhirat
c. mencari keuntungan duniawi de-
ngan maksimal
d. mengatasi ketidakberdayaan dan
keterbatasan manusia
e. membuktikan kesetiaan dan peng-
hormatan kepada Tuhan
44. Seorang peneliti dalam melakukan
tindakan penelitian selalu diawali
adanya . . . .
a. masalah-masalah pribadi
b. kebutuhan akan uang dari penyan-
dang dana
c. kepanikan
(donic)
d. kekecewaan terhadap problem hi-
dup
e. rasa ingin tahu
(curiosity)
SOSIOLOGI Kelas XII
130
45. Dari masalah-masalah di bawah ini yang
lebih cocok apabila diteliti dengan
menggunakan pendekatan kualitatif
adalah . . . .
a. pengungkapan jumlah penduduk
yang hidup di bawah garis kemis-
kinan
b. pengungkapan perasaan kekecewaan
para pengusaha pada kebijakan
pemerintah yang menaikkan pajak
penjualan sebesar 150%
c. pengungkapan jumlah penduduk
usia sekolah pada satu kabupaten
d. pengungkapan pendapatan per
kapita penduduk pada suatu pro-
vinsi
e. persentase penduduk yang sudah
menjalankan KB
46. Sekarang ini hampir di semua perusaha-
an besar memiliki tim ahli yang bertugas
melakukan penelitian guna mencari
temuan-temuan baru terutama yang
berkaitan dengan mutu produk yang
dihasilkan oleh perusahaan tersebut.
Dalam hal ini, tim ahli tersebut me-
lakukan riset . . . .
a. perbaikan
d. eksploratif
b. pencarian
e. verifikasi
c. pengembangan
47. Perhatikan urutan dalam suatu pene-
litian berikut.
1) Topik penelitian.
2) Merumuskan masalah.
3) Menentukan objek penelitian.
4) Sumber dan jenis data.
5) Pendekatan dalam penelitian.
Semua langkah-langkah tersebut meru-
pakan persiapan menyusun . . . .
a. isi laporan penelitian
b. sistematika penelitian
c. tujuan penelitian
d. rancangan penelitian
e. teknik pengumpulan data
48. Dalam menentukan topik penelitian
hendaknya peneliti mempertimbangkan
mengenai tersedianya data dengan
maksud tertentu yaitu supaya . . . .
a. mempunyai kegunaan praktis
b. tidak terjadi duplikasi topik
c. diketahui masyarakat umum
d. mampu dilaksanakan
e. menarik minat peneliti
49. Seorang peneliti ingin mengetahui
prestasi perolehan indeks kumulatif
mahasiswa pada sebuah perguruan
tinggi negeri di Yogyakarta tahun pem-
belajaran 2005–2006. Peneliti mengambil
para mahasiswa tahun pembelajaran
2005–2006 secara acak untuk dijadikan
sampel dalam penelitiannya. Cara
pengambilan sampel tersebut dinama-
kan sampling . . . .
a. kelompok
b. strata
c. insidental
d. kuota
e. acak/random
50. Jika kamu mengambil sampel dengan
jumlah tertentu pada suatu kelompok,
misalnya kelas I: 300 orang, kelas II: 200
orang, kelas III: 100 orang, dengan alasan
jumlah murid kelas I jauh lebih banyak
daripada kelas II dan III, maka kamu
telah menggunakan jenis sampel . . . .
a. random
d. kelompok
b. berstrata
e. proporsisi
c. wilayah
51. Dilihat dari jumlah subjek yang diteliti,
sensus penduduk oleh Badan Pusat
Statistik (BPS) tergolong penelitian . . . .
a. nasional
d. sampling
b. regional
e. populasi
c. sosial
52. Data yang diperoleh petugas sensus
penduduk dengan menanyakan jumlah
keluarga, umur, serta penghasilan secara
door to door
(dari rumah ke rumah),
termasuk jenis data . . . .
a. kualitatif
b. kuantitatif
c. sekunder
d. primer
e. fiktif
53. Semakin tinggi minat membaca anak
semakin berkurang waktu bermain anak.
Hubungan korelasi antara kedua gejala
tersebut bersifat . . . .
a. tetap
b. tidak tetap
c. tidak terbatas
d. positif
e. negatif
131
Latihan Ulangan Akhir Sekolah
54. Hal-hal berikut ini yang perlu diperhati-
kan dalam pengumpulan data,
kecuali
. . . .
a. sumber data
b. jenis data yang diperoleh
c. jumlah data yang diperlukan
d. berisi kesimpulan dan saran
e. biaya yang diperlukan untuk me-
ngumpulkan data
55. Observasi dapat dikatakan sebagai alat
pengumpul data apabila observasi
tersebut memiliki beberapa kriteria, yang
tidak termasuk kriteria pengumpulan
data dalam observasi adalah . . . .
a. pengamatan telah direncanakan
secara sistematika
b. pengamatan harus berkaitan dengan
penelitian
c. pengamatan harus dicatat secara
sistematis
d. pengamatan dapat dicek dan dikon-
trol kebenarannya
e. pengamatan harus berdasarkan
logika yang dapat dipertanggung-
jawabkan
56. Keuntungan dan kelemahan wawancara
adalah . . . .
a. informasi yang diinginkan dapat
diperoleh secara cepat dan terdapat
kesangsian dalam kebenaran ja-
waban yang diperoleh, karena apa
yang diucapkan seseorang tentang
kelakuannya belum tentu sesuai
dengan kelakuan yang sebenarnya
b. pewawancara yang sensitif dapat
menilai gerak-gerik, nada suara, dan
air muka responden
c. menggunakan sejumlah pewawan-
cara untuk memilih, melatih, dan
mengawasi staf pekerja
d. dapat dipastikan bahwa memang
betul respondenlah yang mem-
berikan jawaban dalam angket
e. dapat diperoleh keterangan yang
sedalam-dalamnya mengenai suatu
masalah terutama berkenaan dengan
pribadi seseorang
57. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Disajikan tidak berbentuk angka-
angka.
2) Disajikan berupa angka-angka.
3) Merupakan uraian deskriptif.
4) Bisa menggunakan hitungan sta-
tistik.
Pernyataan di atas yang merupakan data
kuantitatif adalah . . . .
a. 1) dan 2)
b. 1) dan 3)
c. 2) dan 3)
d. 2) dan 4)
e. 3) dan 4)
58. Amatilah tabel berikut ini!
No.
Nilai Sosiologi
Jumlah Siswa
1.
9
8
2.
8
20
3.
7
30
4.
6
20
5.
5
10
Berdasarkan tabel di atas, nilai rata-rata
(mean) mata pelajaran sosiologi adalah
. . . .
a. 6,96
d. 6,66
b. 6,95
e. 6,56
c. 6,76
59. Bagian isi pokok laporan penelitian
terdiri atas beberapa bab yaitu . . . .
a. rancangan, isi, dan daftar pustaka
b. pendahuluan, materi utama, indeks,
dan lampiran
c. landasan teori, metode penelitian,
dan lampiran serta daftar riwayat
hidup
d. pengantar, landasan teori, hasil
penelitian, kesimpulan, dan daftar
pustaka
e. pendahuluan, landasan teori, hasil
penelitian, kesimpulan, dan saran
60. Pernyataan berikut ini yang
bukan
merupakan manfaat diskusi kelas adalah
. . .
a. Memupuk siswa untuk berani me-
ngeluarkan pendapat dengan bebas.
b. Melatih para siswa untuk meng-
gunakan pengetahuan yang telah
diperolehnya di sekolah.
c. Memupuk rasa percaya diri yang
tinggi, sehingga tidak perlu me-
merhatikan pendapat siswa lain.
d. Membina siswa agar mampu ber-
pikir kritis.
e. Menciptakan rasa toleransi, mem-
beri kesempatan, dan menghargai
siswa lain.
SOSIOLOGI Kelas XII
132
B.
Jawablah pertanyaan dengan tepat!
1. Sebutkan dan jelaskan peran nilai dan
norma sosial dalam masyarakat!
2. Jelaskan mengapa gangguan jiwa atau
mental dapat menyebabkan perilaku
menyimpang!
3. Sebutkan faktor-faktor yang memenga-
ruhi terjadinya proses sosialisasi!
4. Jelaskan perbedaan antara diferensiasi
sosial dengan stratifikasi sosial!
5. Sebutkan faktor-faktor yang memenga-
ruhi mobilitas sosial!
6. Jelaskan pengertian perubahan sosial
kaitannya dengan modernisasi!
7. Jelaskan mengapa perubahan mode
pakaian dikategorikan sebagai per-
ubahan yang berpengaruh kecil!
8. Sebutkan dampak perubahan sosial
secara global!
9. Jelaskan mengapa keberadaan lembaga
sosial dalam masyarakat mampu mem-
bentuk keteraturan sosial!
10. Jelaskan fungsi laten dari lembaga
ekonomi!
11. Tentukan ciri-ciri topik yang baik dan
benar!
12. Jelaskan cara pengambilan sampel secara
insedental sampling!
13. Kemukakan kebaikan dan kelemahan
metode observasi!
14. Diketahui hasil ulangan bahasa Indone-
sia di kelas XII sosial adalah nilai 10 =
1 orang, nilai 9 = 3 orang, nilai 8 =
4 orang, nilai 7 = 7 orang, nilai 6 = 4
orang, nilai 5 = 1 orang. Tentukan dari
data-data tersebut mean, median, dan
modus!
15. Sebutkan manfaat diskusi kelas atau
presentasi!
133
Glosarium
Adat
adalah aturan yang lazim diturut atau dilakukan sejak dahulu kala.
Akulturasi
adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling
bertemu dan saling memengaruhi.
Angket
adalah daftar pertanyaan tertulis mengenai masalah tertentu dengan
ruang untuk jawaban bagi setiap pertanyaan.
Anomi
adalah keadaan masyarakat yang ditandai oleh pandangan sinis
terhadap sistem norma, hilangnya kewibawaan hukum, dan
disorganisasi hubungan antarmanusia.
Asimilasi
adalah penyesuaian sifat asli yang dimiliki dengan sifat lingkungan
sekitarnya.
Afeksi
adalah perasaan kasih sayang.
Data
adalah keterangan yang benar dan nyata.
Demonstrasi
adalah pernyataan protes yang dikemukakan massal.
Deskripsi
adalah pemaparan atau menggambarkan dengan kata-kata yang
jelas dan terperinci.
Difusi
adalah perembesan atau penyebaran sesuatu (kebudayaan/teknologi)
dari pihak satu ke pihak lainnya.
Disertasi
adalah karangan ilmiah yang ditulis untuk memperoleh gelar
doktor.
Diskusi
adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu
masalah.
Disorganisasi
adalah keadaan tanpa aturan karena adanya perubahan pada
lembaga sosial tertentu.
Evolusi
adalah perubahan (pertumbuhan, perkembangan) secara berangsur-
angsur dan perlahan-lahan.
Globalisasi
adalah proses masuknya ke ruang lingkup dunia.
Hipotesis
adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau
pengutaraan pendapat (teori, proporsisi), meskipun kebenarannya
masih harus dibuktikan.
Ideologi
adalah kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat
yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup.
Inovasi
adalah memasukkan atau pengenalan hal-hal baru.
Integrasi
adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat.
Kekerasan
adalah perbuatan seseorang atau kelompok orang yang
menyebabkan cedera atau matinya orang.
Kekuasaan
adalah kemampuan orang atau golongan untuk menguasai
orang atau golongan lain berdasarkan kewibawaan, wewenang,
karisma, dan kekuatan fisik.
Kemiskinan
adalah keadaan miskin.
Konflik
adalah percekcokan, perselisihan, pertentangan.
Konservatif
adalah bersikap mempertahankan keadaan, kebiasaan, dan
tradisi yang berlaku.
Kriminalitas
adalah perbuatan yang melanggar hukum pidana.
Masyarakat
adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat
oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.
Modernisasi
adalah proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga
masyarakat untuk dapat hidup sesuai dengan tuntutan zaman.
Nilai sosial
adalah konsep abstrak mengenai sesuatu yang baik dan benar.
SOSIOLOGI Kelas XII
134
Norma sosial
adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok
di masyarakat, dipakai sebagai paduan, tatanan, dan pengendali
tingkah laku yang sesuai dan diterima.
Organisasi sosial
adalah sistem hubungan antarorang dan antarkelompok
berdasarkan jenis kegiatan dan pembagian fungsional untuk
menyelesaikan kebersamaan bersama masyarakat.
Perubahan sosial
adalah keadaan yang menunjuk ada yang berubah dalam
masyarakat.
Populasi
adalah seluruh jumlah orang atau penduduk di suatu daerah.
Progress
adalah kemajuan.
Proses sosial
adalah proses pengaruh timbal balik antara pelbagai bidang
kehidupan.
Prostitusi
adalah pertukaran hubungan seksual dengan uang atau hadiah
sebagai suatu transaksi perdagangan.
Regress
adalah kemunduran.
Religi
adalah kepercayaan kepada Tuhan.
Revolusi
adalah perubahan ketatanegaraan (pemerintah atau keadaan
sosial) yang dilakukan kekerasan.
Riset
adalah penyelidikan (penelitian) suatu masalah secara bersistem,
kritis, dan ilmiah untuk meningkatkan pengetahuan dan pengertian,
mendapatkan fakta yang baru, atau melakukan penafsiran yang
lebih baik.
Sampel
adalah bagian kecil yang mewakili kelompok atau keseluruhan
yang lebih besar.
Seminar
adalah pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu
masalah di bawah pimpinan ahli (guru besar, pakar, dan
sebagainya).
Sensus
adalah penghitungan jumlah penduduk, ekonomi, dan sebagainya
yang dilakukan oleh pemerintah dalam jangka waktu tertentu,
dilakukan serentak dan bersifat menyeluruh dalam batas negara
untuk kepentingan demografi negara yang bersangkutan.
Separatis
adalah paham untuk memisahkan diri.
Sikap sosial
adalah perbuatan yang berkaitan dengan masyarakat.
Statistik
adalah data yang berupa angka yang dikumpulkan, ditabulasi,
digolongkan sehingga dapat memberi informasi yang berarti
mengenai suatu masalah.
Status
adalah keadaan atau kedudukan dalam hubungan dengan
masyarakat sekelilingnya.
Stratifikasi sosial
adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam
kelas-kelas secara bertingkat atas dasar kekuasaan, hak-hak
istimewa, dan prestise.
Struktur sosial
adalah konsep perumusan asas hubungan antarindividu
dalam kehidupan masyarakat yang merupakan pedoman bagi
tingkah laku individu.
Tesis
adalah karangan ilmiah yang ditulis untuk mendapatkan gelar
kesarjanaan pada suatu universitas.
Tradisional
adalah sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu
berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara
turun-temurun.
Urbanisasi
adalah perpindahan penduduk secara berduyun-duyun dari desa
ke kota besar.
Wawancara
adalah tanya jawab dengan seseorang untuk dimintai
keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal.
135
Indeks
A
Adat, 11, 49, 50–52
Afeksi, 56, 57
Akomodasi, 9, 17
Aksi protes, 26
Akulturasi, 9, 15–17
Alat-alat produksi, 59
Alvin L. Bertrand, 15
Angket, 77, 100, 102
Anomie, 24
Area sampling, 85
Argumentatif, 124
Asimilasi, 9, 15–17
B
Basic institution, 53
Batasan konsep, 93, 97, 126
Bruce J. Cohen, 4
Budaya Jawa, 16
Budaya lokal, 16
C
Charles F. Andrian, 5
Cluster sampling, 85
Content analysis, 78
Crescive institutions, 52
Curiosity, 75
Custom, 51
D
Demonstrasi, 26
Deskripsi, 78–80, 99, 104, 127
Difusi, 4, 9, 15–17
Discovery, 13
Disertasi, 124
Disintegrasi, 25–27, 34
Diskusi, 15, 30, 47, 55, 62, 75, 81, 88, 94, 98,
123, 126, 129, 130, 131
Disorganisasi, 5, 25, 26
E
Eksistensi jati diri, 28, 30–32, 34
Eksplanatori, 79
Enacted institutions, 52, 53
Evaluatif, 79
Excavator, 15
F
Faktor ekstern, 13, 14
Faktor intern, 13
Fenomena sosial, 34, 79, 82
Folkways, 51
Fuad Hasan, 27
G
Gaya hidup, 17, 28, 33, 34, 58, 59, 84
General Features of Social Institution, 49
General institutions, 53
Generalisasi, 77, 84, 95, 106
Gerak sosial, 29
Gerak sosial vertikal, 10
Gillin dan Gillin, 4, 49, 50, 52–54
Global village, 29
Globalisasi, 28–37
Governments less, 33
H
Hedonisme, 31
Hipotesis, 80, 93, 96, 99, 106, 126, 127
Howard Becker, 48
Hubungan simbiotik, 16
Hubungan simetris, 83
I
Ideologi, 4, 5, 7, 10, 12, 27, 31, 35, 50
Ilmu pengetahuan, 11, 29, 32, 36, 75, 78, 124,
125, 129
Implikasi penelitian, 126, 127
Individualisme, 31, 32
Industrialisasi, 8
In-group, 17
Inovasi, 13
Insidental sampling, 86
Institutionalization, 47
Institutionalized, 51, 52,
Integrasi, 11, 12, 33, 34
Internalized, 52
Invention, 13
J
Judul penelitian, 79, 80–82, 88, 93–95, 97, 126,
128
SOSIOLOGI Kelas XII
136
K
Kajian pustaka, 126, 127
Karya ilmiah, 126, 130
Karya tulis, 123, 129
Kedudukan, 64, 65
Kekerasan, 16, 27, 34, 87
Kekuasaan, 3, 60
Kelompok masyarakat, 26, 48
Kemerosotan moral, 81
Kemiskinan, 13, 14, 27, 81
Kenakalan remaja, 27
Kesadaran global, 29
Kesejahteraan sosial, 23, 24, 54
Kesenjangan sosial, 26, 28
Kesimpulan, 77, 84, 95, 96, 104, 105, 126–128,
130
Kevalidan, 86
Kingsley Davis, 3
Koentjaraningrat, 13, 48, 50
Komunikasi, 11, 15, 24, 28–32, 101
Konflik, 6, 14, 15, 17, 25–27, 34, 61, 77
Konflik antaretnis, 26
Konflik antargenerasi, 14
Konservatif, 11, 35
Konsumsi, 24, 58, 60
Kontak, 9, 15, 29, 101, 130
Kriminalitas, 13, 26, 83
Kultural lag, 24
L
Lampiran, 127, 128
Laporan penelitian, 17, 96, 123–129, 131, 132
Latar belakang masalah, 93, 94
Lembaga keluarga, 55, 56, 65
Lembaga kemasyarakatan, 3, 4–8, 13, 47, 48,
55
Lembaga pendidikan, 49, 53, 55, 64, 65
Lembaga perkawinan, 34, 49, 50, 52
Lembaga politik, 55, 60–62
Lembaga sosial, 5, 47–55, 65
M
Makalah, 131
Materialisme, 34
Mekanisasi pertanian, 25
Mestizo cultural, 24
Metode eksperimen, 87
Metode ethnografis, 86
Metode grounded research, 86
Metode historis, 86
Metodologi penelitian, 80, 93, 97, 126–128
Modernisasi, 28–30
N
Nation less, 33, 34
Nilai moral, 63
Nilai sosial, 3, 47
Norma sosial, 3, 4, 15, 26, 47
O
Objek penelitian, 82, 84, 86, 87, 98, 127
Operasional, 80, 96
Operative institutions, 54
Organisasi sosial, 3, 4, 26, 28, 79
P
Pendahuluan, 126–128
Penelitian eksperimen, 77
Penelitian eksploratif, 76, 78
Penelitian expost facto, 77
Penelitian kualitatif, 77, 104
Penelitian longitudinal, 77
Penelitian murni, 77
Penelitian pengembangan, 77
Penelitian survei, 77, 87
Penelitian terapan, 77
Penelitian verifikatif, 77
Penetration pacifique, 16
Pengawasan sosial, 57
Perbuatan antisosial, 27
Perilaku negatif, 24
Permasalahan asosiatif, 83
Permasalahan deskriptif, 83
Permasalahan komparatif, 83
Perubahan berencana , 5, 7
Perubahan berpengaruh besar, 5, 8
Perubahan berpengaruh kecil, 5, 8
Perubahan evolusi, 5, 6
Perubahan revolusi, 5, 6
Perubahan sosial, 3–5, 9, 11, 13, 15, 23
Plato, 60
Pola perilaku, 3, 8, 11, 15, 24, 50, 51
Populasi, 77, 84, 85, 95, 97, 98, 102
Pranata sosial, 47, 48, 53
Presentasi, 15, 17, 28, 32, 52, 55, 62, 88, 98,
106, 129, 130–132
Prestise, 24, 39
Progress, 8, 23
Proses sosial, 4
Publikasi ilmiah, 124
Purposive sampling, 85
137
Indeks
R
Ralp Dahrendorf, 77
Rancangan penelitian, 79–82, 86, 93, 94, 96–
98, 104, 113, 129
Regress, 8, 23
Regulative institutions, 54
Religi, 57, 62, 63
Representatif, 85
Research, 75–77, 86
Responden, 83, 86, 101–103
Restricted institutions, 53, 54
Robert H. Laver, 4
Robert M.Z. Lawang, 51
Robert Mac Iver, 48
Roucek dan Warren, 4
Rumusan masalah, 82, 83, 88, 93–97
S
Samuel Koenig, 4
Sanctioned institutions, 53
Selo Soemardjan, 3, 7, 49
Separatisme, 26, 27
Sikap sosial, 3
Sikap superior, 17
Simpel random sampling, 84
Sistem keyakinan, 5
Sistem mata pencaharian, 8, 11
Sistem nilai, 4, 52, 53
Sistem pencaharian, 6
Sistem sosial, 3, 4, 51
Snow Ball Sampling, 86
Social institution, 47, 49
Social mobility, 29
Soedjono Dirdjosisworo, 4
Soelaiman Soemardi, 7
Soerjono Soekanto, 6, 27, 47, 49, 51
Solidaritas kelompok, 63
Sozialegebilde, 48
Statistik, 87, 99, 106, 127
Stratified sampling, 84
Stratifikasi sosial, 3, 13, 15
Struktur masyarakat, 4, 13–15, 23
Struktur sosial, 4, 8
Suku Yali Mek, 12
T
Tata kelakuan, 50, 51, 54
Teknik pengumpulan data, 97, 98, 126
Teknik sampling, 126
Tesis, 124
Tindakan destruktif, 26
Transfer kebudayaan, 64
U
Uji statistik, 127
Unilinier Theories of Evolution, 6
Universal Theory of Evolution, 6
Unsanctioned institutions, 53
Urbanisasi, 13, 29
Usage, 51
V
Variabel bebas, 82
Variabel tergantung, 82
W
Wawancara, 12, 17, 55, 65, 77, 100–102
Wilbert E. Moore, 28
William F. Ogburn, 4, 24
SOSIOLOGI Kelas XII
138
Abdulsyani, 1992,
Sosiologi Skematika Teori dan Terapan
, Jakarta, Bumi Aksara.
Andrian, Charles F, 1992,
Kehidupan Politik dan Perubahan Sosial
, Yogyakarta, Tiara Wacana.
Arif Rohman, dkk., 2002. Sosiologi, Klaten: Intan Pariwara.
________,
2003. Sosiologi, Klaten: Intan Pariwara.
Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006,
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Sosiologi untuk SMA/MA
.
Da Rato, Anis, 1987,
Ringkasan Sosiologi Antropologi
, Yogyakarta, Mitra Gama Widya.
Djarwanto PS., 1998,
Statistik Sosial Ekonomi,
Yogyakarta, BPFE.
Fox, James, 2002,
Indonesian Heritage: Agama dan Upacara
, Jakarta, Buku Antarbangsa.
Hooguelt, Ankle MM, 1995
Sosiologi Sedang Berkembang
, Jakarta, Raja Grafindo Persada.
id.wikipedia.com
Johnson, Paul Doyle, 1990,
Teori Sosiologi Klasik dan Modern
, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama
Koentjaraningrat, 1987,
Pengantar Ilmu Antropologi
, Jakarta, Rineka Cipta.
Lawang, Robert M.Z.,1985. Buku Materi Pokok Pengantar Sosiologi Modul 4–6, Jakarta,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka.
Moleong, J. Lexy, 2001)
Metodologi Penelitian Kualitatif
, Bandung, Remaja Rosdakarya.
Nasikun, (1984),
Sistem Sosial Indonesia
, Jakarta, Raja Grafindo Persada.
Polak, J.B.A.F Mayor, 1979.
Sosiologi Suatu Pengantar Ringkas
, Jakarta, Ichtiar Baru.
Prasetya, Bambang dan Lina Miftahul Jannah, 2005,
Metode Penelitian Kuantitatif,
Jakarta,
Rajawali Press.
Rohman, Arif, 1997,
Logika, Metode Berpikir Ilmiah
, Yogyakarta, FIP IKIP Yogyakarta.
Sanderson, Stephen K, 1995,
Sosiologi Makro (Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial),
Edisi kedua, Jakarta, Rajawali Press.
Sapatro, Nata, 1981,
Pengantar Sosiologi
, Yogyakarta, Multi Aksara.
Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi, 1995,
Metode Penelitian Survei
, Jakarta, LP3ES.
Slamet, Y, 1993,
Analisis Kuantitatif Untuk Data Sosial
, Surakarta, Dabara Publisher.
________,
2001,
Teknik Pengambilan Sampel
, Sukarta, Pabelan.
Soekanto, Soerjono, 1987,
Sosiologi Suatu Pengantar
, Jakarta, Rajawali Press.
Soemardjan Selo dan Soeleman Soemardi, 1974,
Setangkai Bunga Sosiologi
, Jakarta, Lembaga
Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Soleman, B. Tanako, 1993,
Struktur dan Proses Sosial,
Jakarta, Rajawali.
Susanto, Astrid, 1985,
Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial,
Bandung, Bina Cipta.
www.e-dukasi.net/mol/cetak/mo-full.php?moid=50&fname=sos202-07.htm (4 September 2006).
www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0405/01/0501.htm (17 September 2006).
Zeitlin, Irving M, 1998.
Memahami Kembali Sosiologi
, Cetakan kedua, Yogyakarta, Gadjah
Mada Universitas Press.